JAKARTA, KOMPAS.com — Ramai di media sosial dan menjadi perbincangan, tetapi justru tak banyak diangkat media massa. Daging ikan sapu-sapu menjadi bahan campuran pembuatan berbagai jenis makanan olahan yang berbahan dasar ikan, mulai dari siomay, pempek, otak-otak, hingga kerupuk.
Sekilas tidak ada yang bahaya dari ikan sapu-sapu yang merupakan jenis ikan pemakan segala ini. Ikan sapu-sapu dapat dengan mudah ditemukan di sungai di Jakarta. Namun, sayangnya, sungai-sungai di Jakarta banyak menerima beban pencemaran, termasuk logam berat.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, pada Mei tahun ini, menemukan fakta, 8 sungai di Jakarta tercemar.
Kondisi inilah yang membuat adanya dugaan ikan-ikan yang ada di dalamnya sudah terkontaminasi logam berat dan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
Aiman Witjaksono, jurnalis KompasTV, menelusuri hilir sungai di daerah Jakarta Barat. Aiman menemukan sejumlah nelayan. Ternyata, para nelayan ini, sudah lebih dari 10 tahun, mencari nafkah dengan menjala ikan sapu-sapu.
Ke mana selama bertahun-tahun mereka menjual ikan sapu-sapu ini? Apakah ikan sapu-sapu ini layak konsumsi, mengingat ikan sapu-sapu adalah ikan yang paling tahan terhadap limbah berbahaya sekalipun.
Aiman mencari ikan sapu-sapu di hilir Sungai Pesanggrahan, Jakarta Barat, untuk kemudian membawanya ke Laboratorium Kimia Universitas Indonesia (UI). Fakta apa yang ditemukan Aiman?
Simak tayangan Eksklusif Aiman bersama jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, dalam episode "Mencari Nafkah, Membawa Musibah", Senin, pukul 20.00 WIB di KompasTV. (Dwi Puspita Sari/KompasTV)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.