Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Wahid: Kalau Ada Maia Kan Dhani Pusing Minimal...

Kompas.com - 05/10/2016, 14:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Nusron Wahid berkelakar menyebut masih ada yang kurang dari Tim Pemenangan Ahok-Djarot. Nama Maia Estianty tidak ada di dalamnya.

"Kurangnya satu, enggak ada Maia. Kalau ada Maia kan Dhani pusing minimal," kata Nusron di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/10/2016).

Namun secara serius, Nusron menyatakan bahwa tidak masuknya dia dalam tim pemenangan Ahok-Djarot adalah atas permintaannya sendiri. Sebab, dia memegang jabatan sebagai Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia Wilayah Jawa dan Sumatera DPP Partai Golkar.

"Saya minta sendiri, saya tolong jangan ditulis di KPU karena kalau ditulis itu kan jadi tanggung jawab. Saya kan harus mengendalikan Pilkada di empat provinsi untuk gubernur dan 48 untuk kabupaten dan kota se-Jawa dan Sumatera," ujar dia.

Nusron mengatakan, akan timbul kesan bahwa dia mengistimewakan Pilkada DKI Jakarta jika namanya masuk dalam tim pemenangan. Nantinya, tim sukses dari pasangan di provinsi lain bisa menuntutnya untuk masuk juga dalam tim kampanye yang didaftarkan ke KPU DKI.

Nusron mengatakan, pilkada di semua daerah penting untuk dimenangkan. Sehingga, dia tidak boleh hanya fokus di satu provinsi saja.

"Jadi saya enggak boleh pilih kasih," ujar Nusron.

Dia mengaku senang dengan terpilihnya Prasetio Edi Marsudi sebagai ketua tim pemenangan. Dia mengaku tidak kecewa.

Nusron juga ditanya tujuannya datang ke Balai Kota DKI untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia mengatakan, kedatangannya hanya kunjungan biasa.

"Astagfirullah aladzim. Terus kalau saya bukan jadi ketua tim, saya enggak bertanggung jawab gitu, apa enggak boleh dateng ketemu Ahok? Lailahaillalah," ujar Nusron.

Kompas TV Apa Langkah PDI-P di Pilkada DKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com