JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ada pasukan oranye dari Dinas Kebersihan serta petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), pasukan hijau dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, serta pasukan biru dari Dinas Tata Air, kini ada pasukan ungu di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pasukan ungu ini merupakan petugas dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
"Kami pengin kalau nemu ada orang yang telantar atau orang pikun, jadi mereka ada pasukan sendiri. Mereka namain pasukan ungu," kata Basuki, di Monas, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Pasukan ungu itu terdiri dari dokter, perawat, kader dari Dinas Kesehatan, relawan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI), dan petugas pelayanan pengawasan dan pengendalian sosial (P3S) Dinas Sosial.
Anggota pasukan ungu akan mendapat gaji tiap bulannya sebesar nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2016.
"Pasukan ungu akan kasih tahu kalau ada orang yang pikun atau alzheimer telantar. Terus orang tua telantar mesti dibawa ke panti, kayak gitu," ucap Basuki.
Dia mengatakan, pasukan ungu akan tersebar di beberapa titik. Adapun pasukan ungu diresmikan bertepatan dengan hari Alzheimer sedunia, 21 September 2016.
Keberadaan pasukan ungu adalah untuk mewujudkan Ibu Kota ramah dimensia dan lansia. Untuk tahap pertama, sebanyak 200 pasukan ungu telah dilatih.
(Baca: Di Monas, Ahok Berfoto dengan "Pasukan Ungu", Bermain Basket, hingga Menyapa "Pasukan Oranye")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.