Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Gagasan Cagub-Cawagub dalam Mengatasi Banjir Jakarta?

Kompas.com - 14/10/2016, 11:35 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir merupakan salah satu permasalahan yang kerap dihadapi warga DKI Jakarta.

Oleh karena itu, program kerja tiga pasangan bakal calon gubernur dan bakal calom wakil gubernur yang akan bertarung pada Pilkada DKI 2017 tidak terlepas dari gagasan untuk mengatasi banjir Ibu Kota.

Gagasan tersebut mereka tuangkan dalam program kerja yang tercantum dalam visi dan misi.

(Baca juga: Membandingkan Rencana Cagub-Cawagub Mengelola Birokrasi di Jakarta)

Berikut program tiga pasangan bakal cagub-cawagub untuk mengatasi banjir Jakarta seperti dikutip dari situs Sistem Informasi Tahapan Pilkada (Sitap) di situs web KPU DKI Jakarta.

Ahok-Djarot

Pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menjelaskannya dalam program kerja “Penanggulangan Banjir: Membebaskan Jakarta dari persoalan banjir menahun yang disebabkan oleh banjir kiriman, air pasang, dan distribusi aliran air hujan yang tidak merata”.

Program yang akan dilakukan Ahok-Djarot yakni sebagai berikut.

1. Mendorong percepatan penyediaan ruang terbuka biru (RTB) sebesar 5 persen dengan menyelesaikan pembangunan 17 waduk dan 9 embung untuk menambah tampungan air.

Adapun sejumlah waduk tersebut ada di Jagakarsa, Rawa Minyak, Pinang Ranti, Pondok Rangon 1, Kampung Rambutan, Cilangkap, Marunda, Lebak Bulus, Cilandak Marinir, Brigif, Kampung Rambutan 1, Cimanggis, Sunter Hulu, Pondok Rangon 2, Rawa Lindung, Kamal Longstorage, dan Pondok Rangon.

Sementara itu, embung akan dibangun di Cipedak, Lebak Bulus 3, Lapangan Merah, Kramat Jati, Haji Dogol, Sejuk Raya, Penganten Ali, Cendrawasih, Sunter Jaya.

2. Melanjutkan program pengembalian fungsi sungai dan kali yang sudah banyak ditempati hunian liar dan program relokasi warga ke rumah susun; mewajibkan lurah dan camat untuk memastikan tidak ada bangunan liar di atas seluruh saluran air di Jakarta, serta menyelesaikan normalisasi sungai melalui program JEDI.

3. Menambah kapasitas pompa air dua kali lipat dari kapasitas saat ini untuk mempercepat surutnya genangan dan tindakan preventif banjir, terutama di daerah-daerah yang rendah, dekat dengan aliran sungai, cekungan, dan kawasan Pantai Utara.

4. Melanjutkan pembangunan tanggul laut (NCICD A) di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jakarta untuk menyelesaikan banjir akibat air pasang.

5. Menghubungkan semua saluran air di Jakarta untuk mendistribusikan air hujan secara merata, serta membangun sistem pengawasan saluran air untuk mempercepat penanganan genangan dan banjir.

6. Otomatisasi pintu-pintu air dan pompa sesuai dengan ketinggian air, curah hujan, dan kondisi saluran air yang terkait.

7. Memperbanyak biopori dan sumur resapan melalui gerakan menabung air secara berkelanjutan.

8. Pembangunan waduk di hulu sungai melalui pemberian hibah untuk waduk kepada pemda sekitar Jakarta untuk mengatur debit air yang masuk Jakarta.

(Baca juga: Bagaimana Para Bakal Cagub DKI Membangun Infrastruktur di jika Nanti Terpilih?)

Agus-Sylviana

Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menyebut banjir sebagai satu dari tiga masalah akut dalam kategori masalah menurunnya daya dukung lingkungan di DKI Jakarta.

Menurut Agus-Sylviana, kurangnya jalinan komunikasi yang baik antara pemerintah kota dan warga mengakibatkan lemahnya keterlibatan warga untuk bekerja sama mengatasi soal yang menahun ini.

Agus dan Sylviana akan meningkatkan lingkungan fisik perkotaan berupa infrastruktur dan sarana prasana pencegah banjir sebagai sasaran pembangunan mereka jika menjadi gubernur dan wakil gubernur periode 2017-2022.

Untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta, Agus dan Sylviana menjelaskan program yang akan mereka lakukan dalam “Program aksi untuk mewujudkan Jakarta yang aman”.

Program tersebut terbagi dalam poin a, b, dan d, sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas dan fungsi saluran dan drainase perkotaa.

b. Meningkatkan kualitas normalisasi bantaran, saluran sungai, waduk, dan situ.

d. Meningkatkan kualitas taman dan ruang terbuka di wilayah-wilayah permukiman.

Mereka kemudian menjadikan “Kebersamaan dari semua elemen masyarakat, termasuk dukungan yang kuat dari masyarakat Jakarta” sebagai kunci sukses untuk mengatasi masalah di Ibu Kota.

Sebab, mereka menilai keterlibatan warga masih lemah karena kurangnya jalinan komunikasi.

(Baca juga: Agus Yudhoyono: Terlalu Prematur Saya Putuskan Reklamasi Lanjut atau Tidak)

Anies-Sandiaga

Dalam Sitap KPU DKI Jakarta, ada dua file visi dan misi pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. File pertama berisi 23 halaman, sedangkan file kedua berisi 3 halaman.

Dalam file pertama, Anies dan Sandiaga menempatkan penanggulangan banjir sebagai “Pilar 2: Pembangunan Lingkungan Kota”, yaitu penanggulangan masalah air.

Untuk mengatasi masalah banjir, Anies-Sandiaga akan melakukan program berikut:

1. Revitalisasi tanggul dan pompa air.

2. Memberikan BLT untuk korban banjir.

3. Membangun sistem distribusi air dan lingkungan hijau.

4. Penerapan kebijakan zero run-off  (non-limpahan) di bagian hilir, yang intinya adalah semua air dimaksimalkan untuk diserap lagi ke dalam tanah, bukan dialihkan ke saluran.

5. Komunikasi yang lebih efektif dalam urusan pembebasan lahan.

Sementara itu, dalam file visi-misi yang lebih ringkas, Anies-Sandiaga menjadikan perbaikan lingkungan hidup dan tata ruang Jakarta sebagai salah satu program prioritas.

Program yang menyinggung masalah air ini ditulis dalam poin nomor 3 dan 4 sebagai berikut:

3. Mengatasi masalah air secara menyeluruh melalui penyusunan perencanaan bersama dengan daerah penyangga untuk memperkuat sumber daya air beserta dampak ikutannya.

4. Menerapkan kebijakan nol limpasan di dalam Jakarta dengan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk memasukkan air ke dalam tanah dan mengolah air limbah.

(Baca juga: Begini Strategi Sandiaga dalam Menjadikan Harga Daging Sapi Murah )

Kompas TV Ahok & Sandi Adu Pendapat Soal Banjir DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com