Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Tak Mau Ambil Pusing soal Masalah Internal PPP

Kompas.com - 17/10/2016, 12:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, enggan menjelaskan detail terkait komunikasi yang dilakukan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz dengan petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mendukung pasangan calon petahana, Ahok-Djarot, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Kalau masalah itu, itu urusan internal. Yang kami harapkan kan bukan (dukungan) partainya, tetapi (dukungan ke) orangnya, empunya yang penting, iya begitu kan?" kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2016).

(Baca juga: Djarot Berterima Kasih atas Dukungan PPP Kubu Djan Faridz)

Djarot mengaku tak mau mengambil pusing perihal hubungan antar-partai politik itu ke depannya.

Hingga kini, ada empat partai politik yang mengusung Ahok-Djarot, yakni PDI-P, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Rencananya, PPP kubu Djan Faridz akan mendeklarasikan dukungan mereka kepada Ahok-Djarot di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Soal masalah internal, kami tidak akan ambil pusing. Saya enggak tahu, enggak paham. Di luar kewenangan kami," kata Djarot.

Keputusan PPP kubu Djan untuk mendukung Ahok-Djarot ini diambil berdasarkan hasil rapat pleno DPP PPP pada 4 Oktober 2016.

Keputusan ini juga sesuai dengan hasil Silaturahim Nasional PPP pada 6 Oktober 2016.

Sikap kubu Djan ini berbeda dengan PPP pimpinan Romahurmuziy atau Romy yang mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama Partai Demokrat, PKS, dan PKB.

(Baca juga: Senin Sore, PPP Djan Faridz Deklarasi Dukung Ahok-Djarot)

Adapun, PPP yang mengantongi surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM saat ini adalah kubu Romy.

SK ini dikeluarkan Menkumham setelah digelar Muktamar Islah di Asrama Haji April 2016 yang hasilnya menetapkan Romy sebagai ketua umum dan Arsul Sani sebagai Sekjen.

Sementara itu, kubu Djan tetap berpegang pada keputusan Mahkamah Agung yang memenangkan gugatan mereka.

Kompas TV Djarot: Dukungan PPP Berkat Kinerja Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com