Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Dalami Pemicu Meledaknya Tabung Gas PHD

Kompas.com - 25/10/2016, 14:43 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pihak kepolisian masih menyelidiki pemicu meledaknya tabung gas 50 kilogram milik Pizza Hut Delivery di Jatimurni, Bekasi Kota, Jawa Barat. Pemicu ledakan gas itu masih didalami Puslabfor Mabes Polri.

"Tabung gas sendiri kalau tidak ada pemicu tidak akan meledak. Kita juga tidak temukan adanya jelaga atau titik api. Mungkin karena panas ya, tapi kami masih selidiki dan dalami penyebab pastinya" ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/10/2016).

Mengenai dugaan ledakan tersebut bersumber dari korsleting listrik, Awi menampiknya. Ia juga tak ingin berandai-andai ledakan tersebut disebabkan unsur kelalaian pegawai.

"Kalau korsleting listrik pasti ada jelaga api, pasti ada api, ini belum kita ketemukan," ujar dia.

(Baca: Ledakan Kuat di PHD Jatimurni, 4 Bangunan Rusak)

Selain menunggu hasil labfor, kata Awi, pihaknya juga telah memeriksa 15 saksi dalam insiden tersebut. Sejumlah saksi merupakan pegawai PHD, pegawai Alfamidi dan warga sekitar lokasi ledakan.

Awi menjelaskan, akibat ledakan tersebut ada tujuh orang yang sempat dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka. Namun, saat ini, hanya ada satu orang yang masih dirawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Ada tujuh korban namun yang enam orang sudah bisa pulang, karena tidak luka berat. Tinggal satu orang saja masih di RS Polri Kramatjati terkait dengan telinganya tidak bisa mendengar dan kepalanya retak karena terlempar batako. Tapi Alhamdulillah sudah bisa diajak bicara, dia ini karyawan Alfamidi," kata Awi.

Ledakan keras terjadi di restoran cepat saji, Pizza Hut Delivery (PHD), Jatimurni, Minggu (23/10/2016) sekitar pukul 07.20 WIB. Ledakan tersebut menghancurkan seluruh bangunan PHD dan berdampak ke toko Alfamidi di sampingnya serta merusak sejumlah rumah warga.

Dugaan sementara ledakan bersumber dari tabung gas 50 kilogram di restoran PHD.

Kompas TV PHD Akan Tanggung Ganti Rugi Akibat Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com