JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengibaratkan memilih seorang pemimpin seperti memilih seorang sopir bus.
Anies membuat pilihan, apakah masyarakat lebih memilih figur yang berpengalaman dalam memimpin dengan gaya sama, atau figur yang memiliki pengalamanan dengan gaya kepemimpinan yang berbeda dari pemimpin sebelumnya.
"Jadi jangan dianggap bahwa berpengalaman itu harus rutenya sama," ujar Anies seusai shalat Jumat di Masjid Raya Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).
(Baca: Anies: Kalau Harga Barang Naik, UMP Naik, Tetap Terasa Berat)
Dalam perumpaannya, Anies menyebut bahwa calon sopir yang tidak memiliki pengalaman menyetir sangat berbahaya jika dijadikan sopir bus.
"Tapi yang tidak boleh itu yang belum pernah nyetir mobil, itu masalah. Jadi berpengalaman nyetir itu tidak harus rute yang sama, kendaraan yang sama, kendaraan boleh ganti, rute boleh ganti tapi bisa nyetir itu betul," ujar Anies.
(Baca: Alasan Anies Baswedan Pilih ke Pasar pada Hari Pertama Kampanye)
Sebelum menjadi cagub DKI Jakarta, Anies merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun dua figur pesaing Anies, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan calon gubernur petahana, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono merupakan anggota TNI berpangkat mayor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.