JAKARTA, KOMPAS.com--Rabu, pagi 26 Oktober 2016, di sebuah klinik kecantikan bernama Klinik Hang Lekiu yang beralamat di Jl Hang Lekiu III No.10, Kebayoran Baru, Jakarta, berdatangan para perempuan muda hingga ibu-ibu usia lanjut. Maksud kedatangan mereka untuk mengikuti sebuah diskusi tentang kain nusantara dan kecantikan.
Sesi pertama dibuka dengan pengetahuan mengenai busana dan peragaan busana yang mengambil tema EKSOTIK SASIRANGAN oleh Violi Kasherman. Sedangkan diskusi sesi kedua tentang kecantikan yang mengangkat tema "LOVE YOUR SKIN" oleh Hartinia Permata Sari.
Ya, belakangan memang ada tren menarik di dunia perempuan. Mereka, selain kian peduli dengan kecantikan, juga mulai kembali mencintai kain-kain tradisional. "Melalui acara-acara serupa ini, kita berharap dapat mengangkat kembali pamor kain Nusantara," kata dokter Asti Setiobudhi, pemiliki Klinik Hang Lekiu.
Sasirangan adalah salah satu kekayaan seni dan budaya dalam bentuk kain yang dimiliki bangsa kita. Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, yang didapat dari proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu.
Desain/corak didapat dari teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain : jenis benang/jenis bahan pengikat. Upaya untuk melindungi budaya Banjar ini, telah diakui oleh pemerintah melalui Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI beberapa motif sasirangan sebagai berikut :
Iris Pudak, Kambang Raja, Bayam Raja, Kulit Kurikit, Ombak Sinapur Karang, Bintang Bahambur, Sari Gading, Kulit Kayu, Naga Balimbur, Jajumputan, Turun Dayang, Kambang Tampuk Manggis, Daun Jaruju, Kangkung Kaombakan, Sisik Tanggiling, Kambang Tanjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.