Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Hargai DPRD, Ahok Jelaskan Pentingnya Percepatan Lelang

Kompas.com - 03/11/2016, 11:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, memutuskan untuk membatalkan lelang dini 14 paket program di Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2017.

Pembatalan disebabkan karena belum adanya pembahasan serta kesepakatan program antara Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta.

Mendengar kabar itu, gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok langsung menghubungi Sumarsono alias Soni. Kepada Ahok, Soni menngungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta berpegangan kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2017.

Soni juga menyebut bahwa penyusunan KUA-PPAS 2017 baru disepakati secara sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Artinya belum ada kesepakatan dengan DPRD terkait KUA-PPAS. Saya sudah sampaikan pada beliau, mereka (DPRD) menyandera kami. Harusnya KUA-PPAS 2017 sudah bisa dibahas walaupun APBD-P 2016 nya belum ketok palu, mereka (DPRD) enggak mau," kata Ahok, saat menyambangi Redaksi Kompas, di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Kemudian Ahok menjelaskan bahwa berbagai percepatan lelang atau lelang dini dilakukan pada beberapa program prioritas atau mendesak. Seperti pembangunan rumah susun dan rumah sakit.

Percepatan lelang diatur dalam Pasal 73 Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Dia mengatakan, program normalisasi sungai dalam paket Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) harus rampung pada tahun 2018. Sehingga Pemprov DKI Jakarta harus membangun banyak rumah susun untuk merelokasi warga yang rumahnya terkena gusur imbas normalisasi sungai.

Selain itu, Ahok juga mengeluhkan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Di dalam aturan itu disebutkan, pembangunan infrastruktur melalui APBD tidak boleh menggunakan anggaran tahun jamak atau multiyears. Sehingga lelang harus cepat dilaksanakan untuk percepatan realisasi proyek.

"Kalau lelang dini, pemenang lelang bulan Januari sudah bisa mulai persiapan pengerjaan, kami bisa selesai satu tahun anggaran ini."

"Saya mengatakan, saya melakukan ini bukan tidak menghargai DPRD. Justru kalau DPRD merasa membela kepentingan rakyat, seharusnya mereka juga senang (dengan pelaksanaan lelang dini)," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu membeberkan berbagai dampak pembatalan percepatan lelang tersebut. Dia memperkirakan, normalisasi sungai akan terbengkalai. Sebab, Pemprov DKI Jakarta belum memiliki unit rumah susun yang cukup untuk merelokasi warga.

"Tapi ya sudah, saya enggak mau membuka front dan memperuncing masalah dengan Pak Plt (Gubernur). Nanti di-spin lagi," kata Ahok.

Ahok merupakan calon gubernur ketiga yang mengunjungi Redaksi Kompas. Sebelumnya calon gubernur Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono juga sudah mengunjungi Redaksi Harian Kompas.

Kompas TV Ahok Tak Setuju Plt Gubernur Ikut Tetapkan APBD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com