Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan Kumpulkan 75 Ton Sampah Pasca-demo 4 November

Kompas.com - 05/11/2016, 12:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sedikitnya 75 ton sampah dikumpulkan oleh pekerja harian lepas Dinas Kebersihan DKI Jakarta dari sisa unjuk rasa pada Jumat (4/11/2016) kemarin. Sampah-sampah itu berupa botol, styrofoam, kayu, batu, dan plastik.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adjie mengatakan, pekerja harian lepas (PHL) sudah membersihkan sampah hingga pukul 04.00 WIB.

Ismawa menyebutkan, penumpukan sampah tersebar di beberapa tempat, seperti Masjid Istiqlal, Istana Merdeka, Balai Kota, Stasiun Gambir, Bundaran Hotel Indonesia, Tugu Tani, dan kawasan Gajah Mada.

Dinas Kebersihan DKI juga menyampaikan terima kasih kepada para peserta demonstrasi yang terlibat dalam pembersihan sampah secara mandiri saat berunjuk rasa kemarin.

(Baca juga: Dinas Kebersihan Apresiasi Peserta Demo 4 November yang Kumpulkan Sampah)

Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, ada fasilitas umum milik Pemerintah Provinsi DKI yang rusak pascaunjuk rasa kemarin. Kerusakan itu terjadi malam hari ketika massa menolak membubarkan diri.

"Kerusakan yang terjadi akibat melanggar waktu lewat pukul 18.00 WIB. Ada tiga transjakarta yang kena, lalu ada satu halte, yaitu Halte Pakin," ujar Sumarsono di Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (5/11/2016).

Selain itu, enam pintu masuk Monumen Nasional juga rusak. Pagi tadi, keenam pintu masuk Monas itu sudah dilas kembali dan sudah berfungsi dengan baik.

Kerusakan juga terjadi pada taman Monas yang menghadap ke Istana Merdeka.

"Ke depannya, mungkin kita jangan tanam bunga yang halus. Kita kasih tanaman bunga berduri supaya dipegang sedikit, lari dia," ujar Sumarsono.

Sumarsono juga mengatakan, ada 90 orang dari kepolisian dan pengunjuk rasa yang mengalami luka ringan. Mereka sudah mendapatkan pengobatan dan diperbolehkan pulang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com