Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Enggak Mau Lagi Turun di Jalan Raya untuk ke Lokasi Kampanye

Kompas.com - 11/11/2016, 06:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengevaluasi caranya berkampanye.

Ahok mengatakan bahwa ia tidak mau lagi berkampanye di jalan besar atau jalan raya. Sebab, menurut dia, kampanye di jalan raya kerap menyebabkan kemacetan.

"Lain kali ke depan, saya enggak mau lagi turun (untuk kampanye) di jalan raya," kata Ahok, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).

(Baca juga: Tim Sukses Tak Ubah Strategi meski Ahok-Djarot Kerap Ditolak di Jakbar)

Ahok meminta agar ia langsung diturunkan ke lokasi kampanye sehingga tidak lagi diturunkan di pinggir jalan raya dan harus masuk ke dalam gang menyusuri jalan kecil.

Selain itu, Ahok menyadari ada sekelompok warga yang kerap menolak kedatangannya.

Ia khawatir akan terjadi kericuhan antara anggota kepolisian dan sekelompok penolak dirinya jika dia tetap turun di jalan raya.

"Tapi kan kami juga harus lapor ke mana? Sebenarnya dulu kami sama Pak Jokowi (saat Pilkada DKI Jakarta 2012) enggak pernah lapor (lokasi kampanye ke KPU DKI Jakarta), mau-maunya kami saja. Tapi sekarang saya kesulitan, KPU wajibkan kami lapor mau jalan ke mana," kata Ahok.

Ia khawatir warga setempat dan anak-anak menjadi korban jika terjadi kericuhan.

"Kami evaluasi, kalau mau jalan ke mana, usahakan langsung drop masuk saja. Jangan turun di tengah kemacetan, kasihan anak-anak," kata Ahok.

(Baca juga: Bawaslu Pernah Bubarkan Kampanye yang Dilakukan Ahok-Djarot)

Sekelompok warga serta organisasi masyarakat sebelumnya sempat melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Kedoya Raya, Kedoya Utara, Jakarta Barat.

Lokasi itu merupakan lokasi yang direncanakan sebagai tempat Ahok berkampanye.

Atas aksi unjuk rasa tersebut, polisi bersenjata lengkap juga bersiaga mengamankan lokasi.

Setelah berkeliling sebanyak dua kali tanpa turun dari mobilnya, Ahok akhirnya memutuskan untuk membatalkan kampanyenya di Kedoya Utara.

Ahok khawatir akan terjadi kericuhan jika ia tetap ke sana.

Kompas TV Ahok: Kalo Disuruh Mundur, Lebih Baik Saya Dipenjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com