Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Saya Tak Bisa Sampaikan soal Politik di Masjid, Nanti Disentil Bawaslu

Kompas.com - 11/11/2016, 13:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus masjid meminta kepada calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk berbicara soal situasi politik di Masjid Assalafiyah, Kompleks Pangeran Jayakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (11/11/2016).

Permintaan itu disampaikan pengurus sebelum shalat Jumat. Awalnya, pengurus memberitahukan kepada jemaah masjid bahwa Agus hadir melaksanakan shalat Jumat di Masjid Assalafiyah.

(Baca juga: Agus Yudhoyono Berencana "Blusukan" di Pulau Seribu)

Agus, menurut dia, juga akan melaksanakan ziarah ke makam Pangeran Jayakarta.

"Karena situasi politik agak hangat, kita ingin dengar arahan beliau agar masyarakat tenang," kata pengurus lewat pengeras suara di depan mimbar masjid, Jakarta, Jumat.

Pengurus tersebut juga meminta agar warga tak pulang lebih sulu dan mendengarkan arahan dari Agus.

Di sisi lain, ia juga bersyukur atas kehadiran Agus. Ia juga mengatakan, masyarakat sudah tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

"Saya harap masyarkat dengarkan bagaimana situasi politik saat ini," kata dia.

(Baca juga: Agus Yudhoyono Percaya Diri Tak Akan Ditolak Saat "Blusukan")

Usai shalat Jumat, Agus berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.

Namun, ia meminta maaf lantaran tak bisa memenuhi permintaan tersebut.

"Mohon dimaklumi, saya tak bisa sampaikan hal-hal politik. Nanti takutnya disentil Bawaslu," kata Agus.

Ia juga mengatakan, kegiatannya ini diawasi oleh Panwaslu dan media. Berdasarkan aturan, tidak diperbolehkan berkampanye di rumah ibadah.

Dengan demikian, ia tidak bisa melakukan kegiatan di luar aturan soal kampanye.

"Tujuan kami ke sini untuk shalat Jumat dan silaturahim. Alhamdulillah saya bisa shalat Jumat. Kalau diizinkan sekalian ziarah ke makam Pangeran Jayakarta," kata Agus.

Kompas TV Warga Curhat soal Banjir ke Agus Yudhoyono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com