Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Polda Metro Cegah Terulangnya Penghadangan Kampanye

Kompas.com - 11/11/2016, 18:44 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi terulangnya aksi penolakan warga terhadap pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang ingin berkampanye.

Salah satu caranya, polisi meminta masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi atau penolakan di lokasi kampanye agar terlebih dulu memberitahukan kepada kepolisian.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suntana mengatakan, hal itu perlu dilakukan agar polisi dapat memfasilitasi kelompok warga yang ingin berunjuk rasa di lokasi kampanye.

Sehingga, masyarakat akan tetap bisa menyampaikan aspirasinya dan pasangan calon gubernur juga tetap bisa berkampanye.

"Ya bisa ajukan pemberitahuan ke kita nanti kita fasilitasi mereka mau demo di mana, tapi jangan menghambat atau mencegah supaya orang tidak bisa kampanye," ujar Suntana di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/11/2016).

Selain itu, kata Suntana, ia meminta tim pemenangan pasangan cagub-cawagub memberikan jadwal kampanyenya kepada pihak kepolisian. Sehingga, jika ada penolakan dari warga polisi bisa mengantisipasinya.

"Kalau ada paslon yang mau kampanye di suatu tempat dimungkinkan terjadi hambatan tadi polisi akan datang lebih dulu beritahu masyarakat enggak usah begitu. Apabila dalam pemberitahuan itu masih maksa, ya kita akan fasilitasi agar kegiatan kampanye tidak terhambat," ucap dia.

(Baca: Bawaslu: Penghadangan Kampanye adalah Tindak Pidana)

Suntana menyatakan akan berkoordinasi dengan KPU DKI Jakarta dan Bawaslu DKI Jakarta untuk mengumpulkan tim sukses pemenangan seluruh pasangan cagub-cawagub.

Dalam pertemuan tersebut, ucap Suntana, tim pemenangan pasangan cagub-cawagub diminta menjelaskan kepada pendukung lainnya agar memberikan kesempatan pasangan cagub-cawagub lain untuk berkampanye.

"Stakehokder yang ada akan mengumpulkan semua timses paslon agar memberitahu masyarakat pendukungnya untuk memberikan ruang dan kebebasan bagi paslon manapun untuk menyampaikan aspirasinya ke masyarakat dan itu untuk kepentingan kita semua," kata Suntana.

Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat, beberapa kali mendapat penolakan dari sekelompok massa saat akan atau tengah berkampanye di beberapa wilayah.

(Baca: Djarot Curiga Penolakan terhadap Kampanye Ahok-Djarot Terkoordinasi)

Tercatat, Ahok pernah dihadang kelompok massa saat kampanye mengunjungi Pasar Rawa Belong, Rabu (2/11/2016).

Selain itu, Ahok juga mendapat penolakan saat akan berkampanye di Kedoya Utara, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2016).

Adapun Djarot mendapat penolakan dari kelompok massa saat kampanye di Kedoya Utara dan  Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).

Bawaslu DKI Jakarta telah menerima laporan mengenai penghadangan kampanye tersebut.

Kompas TV Djarot Ajak Dialog Warga yang Mengusirnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com