Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Lebih Baik Hampir Kalah daripada Hampir Menang

Kompas.com - 13/11/2016, 18:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak mengkhawatirkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI-Denny JA) yang menyebut elektabilitas pasangan Ahok-Djarot menurun.

Sebab, elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot ternyata tetap masih lebih unggul dibandingkan pasangan calon lain.

"Nomor dua tetap unggul toh, jadi enggak apa-apa. Enggak usah dipusingkan. Lebih baik hampir kalah daripada hampir menang," ujar Djarot di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11/2016).

Djarot mengatakan, masih banyak strategi yang bisa digunakan untuk menaikan elektabilitas.

Kampanye juga tidak hanya dilakukan dengan cara blusukan saja. Strategi ini juga bisa dilakukan terkait banyaknya aksi penolakan yang terjadi dalam blusukan dia dan Ahok -demikian Basuki biasa disapa.

Meski menyebut banyak strategi lain untuk mengantisipasi penolakan itu, Djarot menilai aksi penolakan tetap tidak baik dilakukan.

"Karena penolakan itu kan enggak bener ya, enggak boleh. Bukan pembelajaran demokrasi yang baik. Harusnya kita saling menghormati, menghargai sesama kandidat," ujar Djarot.

LSI menyampaikan hasil survei mengenai elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sejak 31 Oktober hingga 5 November 2016 hanya 24,6 persen.

Sementara pasangan calon lain, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, elektabilitasnya sebesar 20,9 persen.

Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com