Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Agus-Sylvi, dari Bantuan Rp 5 Juta Per Keluarga Miskin hingga Rp 1 Miliar Per RW

Kompas.com - 14/11/2016, 07:23 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, mengambil langkah berani dengan menawarkan program rentan kritikan. Secara garis besar, ada tiga program Agus yang secara teknis dijabarkan dalam pidato politik di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Jakarta Utara pada Minggu (13/11/2016) lalu.

Tiga program itu yakni dana bergulir modal usaha, bantuan langsung sementara (BLS), dan anggaran per RW. Program-program tersebut untuk solusi mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta.

Rp 50 juta per usaha

Dalam pemaparan di hadapan massa pendukungnya pada Minggu kemarin, Agus mengatakan akan menganggarkan Rp 1 triliun dari APBD DKI Jakarta untuk modal usaha. Anggaran itu akan disalurkan ke 20.000 unit usaha.

"Setelah kami hitung, APBD DKI Jakarta memiliki ruang bagi kami untuk berikan dana bergulir Rp 50 juta untuk satu unit usaha," kata Agus saat pidato politik di GOR Jakarta Utara, Minggu (13/11/2016).

Menurut Agus, dana bergulir ini akan mencetak usahawan baru, mengembangkan usaha mikro kecil dan koperasi, serta akan mengurangi angka pengangguran. Dari data BPS, lanjut Agus, masih ada 368.000 penganggur terbuka di Jakarta.

Agus menambahkan, angka itu belum ada setengah dari penganggur dan orang yang berisiko kehilangan pekerjaan yang dinilai cukup banyak. Dana bergulir, kata dia, dengan sendirinya akan menggerakkan perekonomian rakyat.

"Apabila satu unit usaha dapat menyerap 5 sampai 10 pekerja, maka program ini akan menghilangkan angka penggangguran 100.000 hingga 200.000 orang," kata dia.

Rp 5 juta per keluarga miskin

Agus mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada lebih dari 384.000 warga miskin, atau 128.000 keluarga miskin atau kurang mampu di Jakarta. Jumlah ini, kata dia, membuat moralnya tergerak. (Baca: Agus Jadi Gubernur DKI, Tiap RW Dapat Rp 1 Miliar Per Tahun )

Untuk itu, dia sudah mempersiapkan dana BLS untuk setiap keluarga miskin per tahun. Dana BLS itu sekitar Rp 650 miliar per tahun. Adapun dana itu akan dialokasikan kepada 128.000 keluarga miskin.

"Setiap keluarga miskin tersebut dapat menerima BLS sebesar Rp 5 juta per tahun atau lebih dari Rp 400.00 per bulan," kata Agus.

Dana BLS itu di luar dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dengan BLS, Agus berharap warga miskin dapat terkurangi beban hidupnya.

Rp 1 miliar per RW

Program lainnya yang tak kalah berani dari Agus yaitu menganggarkan kepada RW di Jakarta dengan jumlah besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com