Alat musik gambang kromong tersebut ada di ruang serbaguna. Fasilitas lainnya yang sudah tersedia di sana adalah Wi-Fi serta LCD proyektor yang lengkap dengan screen-nya.
Dikeluhkan
Pengelola mengeluhkan fasilitas RPTRA Saharjo kepada Ahok karena fasilitasnya berbeda dengan RPRTRA lainnya, terutama soal AC.
Terkait keluhan pengelola ini, Kompas.com mencoba mengunjungi RPTRA lainnya, yakni RPTRA Amir Hamzah di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari pantauan Kompas.com, RPTRA Amir Hamzah yang juga dibangun menggunakan dana CSR itu lebih luas dibandingkan RPTRA Saharjo.
Di sana lebih banyak taman dan pohon yang tumbuh.
Sekretaris Pengelola RPTRA Amir Hamzah, Zulkarnaen, mengatakan, sebelum dibangun menjadi ruang terpadu ramah anak, lahan tersebut memang merupakan taman.
Dari segi ruangan, kedua RPTRA tersebut memiliki jenis-jenis ruangan yang sama.
Bedanya, tidak hanya perpustakaan yang dipasangi AC di RPTRA Amir Hamzah, tetapi juga ruang pengelola dan ruang laktasi.
Sementara itu, ruang serbaguna tidak dipasangi AC karena bukan ruang tertutup.
"Di situ kan banyak anak kecil untuk perpustakaan, laktasi ibu menyusui, takutnya kalau mereka capek mereka kepanasan, sama ruang pengelola karena sarana informasi," ucap Zulkarnaen.
(Baca juga: Sudah "Nunggu" sejak Pagi, Ibu PKK Sebal Ahok Sempat Tak Mau Masuk RPTRA)
Sama seperti RPTRA Saharjo, di RPTRA Amir Hamzah juga sudah tersedia LCD proyektor lengkap dengan screen-nya, Wi-Fi, dan CCTV di ruang serbaguna.
Di sana juga ada lapangan futsal untuk bermain anak-anak. Perbedaan lainnya, jenis mainan di RPTRA Amir Hamzah lebih beragam, seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, dan mainan lain.
Ada pula amfiteater yang dibangun di sana.