JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menceritakan berbagai kejadian lucu yang ditemuinya dalam serangkaian penghadangan saat berkampanye pada beberapa waktu terakhir.
Ia menceritakan itu di depan warga yang datang ke rumah relawan di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2016). Djarot mengatakan dirinya sudah lima kali dihadang saat akan berkampanye.
Dalam setiap penghadangan itu, Djarot menyebut kebanyakan orang yang terlibat tidak bisa menjelaskan alasan penolakan yang masuk akal. Ia kemudian menceritakan saat ada orang yang menolak kedatangannya karena takut digusur.
"Saya tanya, 'kenapa kamu enggak mau saya ke sini?' Katanya karena bapak mau menggusur. Saya tanya, 'kamu tahu dari mana saya mau gusur tempat ini?' (Penghadang menjawab), 'kata orang-orang, Pak,'" ujar Djarot disambut tawa orang-orang yang hadir.
Djarot mengatakan, ada pula yang menghadangnya karena mengaitkannya dengan kasus dugaan penistaan agama yang oleh calon gubernur pasangannya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Djarot mengaku heran dan mempertanyakan alasan itu.
"Kata orangnya karena bapak satu grup dengan Ahok," kata Djarot.
Penghadangan terhadap Djarot terjadi di Cilincing, Jakarta Utara; Kembangan, Jakarta Barat; Karanganyar, Jakarta Pusat; Mampang Prapatan, Jakarta Selatan; dan Cipinang, Jakarta Timur.
Dari sejumlah penghadangan itu, Djarot menyebut kejadian paling berisiko adalah saat menghadapi penghadangan di Cipinang. Orang yang terlibat penghadangan di lokasi itu tak mau diajak berdialog.
"Yang di Cipinang orangnya sudah tidak mau lagi diajak dialog, maunya berkelahi," kata Djarot.
Djarot yakin penghadangan yang dialaminya bukan dilakukan oleh masyarakat di lokasi yang didatanginya. Ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang berada di balik aksi tersebut.
Karena itu, ia ingin Badan Pengawas Pemilu maupun kepolisian mengusutnya.
"Katanya mau adu gagasan, adu visi misi, adu program, masa cuma Basuki-Djarot yang dihadang. Berarti kan ada yang takut," kata Djarot disambut tepuk tangan dan sorak-sorai warga yang hadir di Rumah Lembang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.