JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai, gaya komunikasi calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi faktor yang mendominasi ketidaksukaan warga terhadap Ahok.
Oleh karena itu, menurut dia, perubahan gaya komunikasi penting dilakukan dalam meningkatkan elektabilitas Ahok.
"Perubahan komunikasi dan simbolisasi kampanye penting," kata Yunarto di Kantor Charta Politika, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).
Elektabilitas Ahok mengalami penurunan berdasarkan sejumlah survei terakhir, termasuk survei yang dilakukan Charta Politika.
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ahok-Djarot Saiful Hidayat memang cukup baik, yakni sekitar 63 persen. Secara rasional, kata dia, publik merasa puas akan kinerja Ahok-Djarot.
Namun, lanjut dia, faktor rasionalitas itu tak linier dengan pemilih Ahok.
"Kalau kemarahan dan ketidaksukaan bisa dibalikan, orang lihat Ahok dalam pribadi berbeda, pemilih emosional bisa menjadi rasional," kata dia.
(Baca juga: Politikus PDI-P: Ahok Ini Tidak Pandai Jualan)
Di sisi lain, kondisi politik secara umum juga dinilai memengaruhi penilaian publik terhadap Ahok.
Bila isu penistaan agama masih menjadi isu nasional, kata Yunarto, isu ini bisa menjadi beban bagi Ahok-Djarot untuk mengembalikan elektabilitas.
Dalam kasus dugaan penistaan agama, Ahok ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berada pada angka 29,5 persen.
Disusul Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 28,9 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 26,7 persen.
Sementara itu, responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,9 persen. Pengumpulan data ini dilakukan pada 17-24 November 2016.
(Baca juga: Eva: "Undecided Voters" dalam Survei Poltracking Itu Pemilih Ahok-Djarot yang Diam)
Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 733 responden dari 800 yang direncanakan.
Responden tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan pendanaan sendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.