Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Tegur Marbut yang Promosikan Agus Melalui Pengeras Suara Masjid

Kompas.com - 05/12/2016, 19:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang marbut Masjid At Taubah mempromosikan calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono yang saat itu tengah berkampanye di lingkungan sekitar masjid atau di Bongkaran, Kapuk, Jakarta Barat, Senin (5/12/2016). Marbut tersebut mempromosikan Agus melalui pengeras suara masjid.

"Bapak ibu warga RW 12, mari kita sambut calon gubernur kita nomor 1, jangan lupa," kata marbut Masjid At Taubah melalui pengeras suara.

Kemudian marbut tersebut melantunkan shalawat. Selang 5 menit, marbut itu kembali mempromosikan Agus.

"Bapak ibu warga RW 12 mari kita sambut calon gubernur kita, Bapak Agus yang saat ini juga disambut dengan redup matahari, kesejukan hatinya, dan kesantunan dirinya yang Insya Allah akan membawa kita khususnya warga DKI Jakarta lebih baik lagi. Ingat, nomor 1, tidak ada 2 dan 3-nya," kata marbut itu.

Sementara di depan masjid yang masih dalam tahap pembangunan tersebut, sudah berbaris ibu-ibu yang terus menandungkan shalawat sambil bermain rebana. Mereka ingin menyambut kedatangan Agus ke lingkungan tempat tinggalnya.

Mendengar ada promosi melalui pengeras suara masjid, seorang Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) Bawaslu Kelurahan Kapuk, Kusuma Wijaya, langsung menegur sang marbut.

Pasalnya, tidak boleh ada kampanye di ruang publik, seperti sekolah dan tempat ibadah. Adapun di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, mengatur sejumlah hal yang dilarang selama kampanye. (Baca: Ibu Ini Histeris dan Takut Pingsan Ketika Bertemu Agus Yudhoyono)

Seperti merusak atau menghilangkan alat peraga kampanye, menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah dan pemerintah daerah, menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan atau melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan di jalan raya.

"Makanya itu tadi enggak boleh kampanye pakai pengeras suara di masjid. Langsung saya minta berhentiin, marbutnya minta maaf dan memang dia sebelumnya enggak tahu kalau ada larangannya," kata Kusuma.

Kompas TV Agus Yudhoyono Klarifikasi Soal Program 1 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com