Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Sylviana Murni soal Dugaan Keterlibatan Anak-anak dalam Kampanye

Kompas.com - 07/12/2016, 16:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, menjelaskan soal dugaan keterlibatan anak-anak dalam kampanyenya di Kampung Kapitan, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (7/12/2016).

"Saya sudah bilang (ke panitia) dari awal. Saya tidak mau ada anak-anak. Saya tahu aturan, saya taat aturan. Tim saya (juga) sudah bilang," kata Sylvi di Kampung Kapitan, Jakarta Timur, Rabu.

Namun, kata dia, ada dua anak yang tiba-tiba maju ke panggung untuk mengisi acara. Sylvi mengaku kaget. Ia pun mengaku tak bisa langsung memberhentikan anak-anak itu saat membaca Asmaul Husna.

"Saya bilang (ke panitia), 'Bu kenapa ada anak-anak? Ini kan bagian dari kampanye'. (Panitia bilang) 'Abis bu ini anak kan anak Yatim, ingin doakan ibunya. Masa enggak boleh sih bu'," kata Sylvi menirukan pembicaraannya dengan panitia acara di Kampung Kapitan, Klender, Jakarta Timur, Rabu (7/12/2016).

Sylvi melanjutkan, ia meminta agar panitia menjelaskan hal tersebut kepada Panwaslu. Sylvi juga tak mau disebut keberadaan anak-anak karena kesalahan dia.

"Saya sudah warning (peringatkan). Ibu (panitia) kalau ditanya Panwas, harus bisa jawab. Ini sudah saya warning dari awal," kata dia. (Baca: Panwaslu Laporkan Dugaan Keterlibatan Anak-anak dalam Kampanye Sylvi di Kampung Kapitan)

Sylvi menambahkan, anak-anak itu juga tak mengikuti acara kampanye hingga selesai. Setelah membaca Asmaul Husna, kedua anak itu langsung masuk ke dalam rumah.

"Ini juga sudah ditegur ibunya oleh panwas. Ibunya (panitia) sudah minta maaf. Ya saya bilang lain kali gak boleh, kalau saya bilang tidak ya tidak. Karena ini aturan. Saya tau aturan," kata Sylvi.

Kompas TV Alasan Sylviana Menjadi Cawagub AHY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com