JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih terus mengumpulkan barang bukti dalam kasus perampokan disertai penyekapan di rumah milik Dodi Triono (59) di Pulomas, Jakarta Timur. Hari ini, polisi akan mencari senjata tajam yang digunakan para perampok menyatroni rumah Dodi.
"Hari ini mau cari senjata tajam yang dibuang ke Sungai Cikeas," ujat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2017).
Sapta mengatakan, sejauh ini polisi telah menemukan senjata api dan air softgun yang digunakan para perampok. Untuk senjata api, polisi menemukannya di kawasan Tapos, Depok.
Senjata api itu mulanya dititipkan kepada penjual daun bernama Ginon. Salah satu tersangka, Erwin Situmorang, menitipkan senjata itu kepada Ginon dengan dikemas ke dalam karung.
Sementara untuk air softgun, polisi menemukannya di rumah kontrakan milik tersangka lainnya, Ius Pane.
"Pencarian senjata tajam ini kami dibantu oleh Direktorat Polisi Air Polda Metro Jaya," kata Sapta.
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap empat orang, mereka adalah Ramlan Butarbutar (tewas) Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga dan Ius Pane. Kasus ini terjadi pada Senin (26/12/2016) lalu.
Kawanan perampok ini menyekap 11 penghuni rumah Dodi di dalam kamar mandi berukuran kecil hingga pada Selasa (27/12/2016) pagi. Akibatnya, enam orang meninggal karena kekurangan oksigen.
Mereka adalah Dodi Triono (59), kedua anak Dodi yaitu Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9). Lalu ada Amel yang merupakan teman anak Dodi, dua sopir keluarga, Yanto dan Tasrok (40), juga tewas.
Sementara korban yang selamat adalah Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23).