Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Minta PD Pasar Jaya Segera Benahi Kios Tanah Abang yang Ditinggalkan Pedagang

Kompas.com - 04/01/2017, 22:03 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono akan segera meminta PD Pasar Jaya untuk segera membenahi masalah yang ada di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Salah satu masalah yang harus segera diselesaikan terkait kosongnya sejumlah kios yang ada di Pasar Tanah Abang. Sumarsono mengaku mendapat keluhan bahwa ada sejumlah pedagang yang enggan untuk menempati kios karena sepi pembeli.

"Mengenai pengisian itu tugas Pasar Jaya, tentu pasti akan kami lakukan rangsangan. Katanya ada masalah membuat orang enggak betah di situ karena enggak ada pembeli. Ini bagian dari pada tugas dan kinerja PD Pasar Jaya," ujar Sumarsono saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).

Sumarsono mengatakan, pedagang di Pasar Tanah Abang memerlukan rangsangan agar mereka tertarik untuk mengisi kios yang telah disediakan. Salah satu solusinya, kata Sumarsono, dengan memberikan insentif berupa penurunan uang sewa kios.

Sumarsono mencontohkan Terminal Pulogebang di Cakung, Jakarta Timur yang saat ini telah diisi oleh para pedagang. Adapun Pemprov DKI menggratiskan uang sewa kepada para pedagang selama tiga bulan.

"Namanya policy, insentif, boleh-boleh saja. Kemampuan itu ada di Dirut PD Pasar Jaya, makanya harus dicari terobosannya," ujar Sumarsono.

Dari penelusuran Kompas.com kondisi lantai tiga Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, benar-benar kosong dan sepi. Tidak ada pedagang satupun yang berjualan di lantai atas bangunan pasar tersebut. (Baca: Kondisi Lantai 3 Blok G Tanah Abang dan Eskalator yang Telantar)

Beberapa kios nampak tertutup rapat, sedangkan sebagian lagi terbuka setengah. Tidak ada barang apapun di dalamnya. Pintu penutup kios juga sudah rusak di beberapa bagian. Kondisi ubin di lantai tersebut dipenuhi noda berwarna hitam dan coklat. Jika diinjak, terasa lengket.

Menurut salah satu penjaga keamanan di sana, lantai tiga Blok G telah lama ditinggalkan oleh pedagang. Selain karena sepi pengunjung, kebanyakan memilih berjualan di lantai dasar, satu, atau dua agar lebih mudah diakses oleh konsumen.

Kompas TV Penertiban Kaki Lima Diwarnai Kericuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com