Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Ahok, Pedagang Sayur Keluhkan Mahalnya Harga Cabai

Kompas.com - 06/01/2017, 13:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Saat berkampanye di Gang Pepaya, Lenteng Agung, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendengar keluhan seorang pedagang sayur, Narti (43).

Narti mengeluhkan tingginya harga cabai yang mencapai Rp 120.000 per kilogram.

"(Harga) cabai Jawa sekarang Rp 120.000 sekilo di Pasar Minggu, kadang hari-hari suka berubah. Sekarang ini cabai merah biasa Rp 35-40 ribu perkilo tergantung penjual di sana, tapi sempat harganya Rp 100 ribu lebih," kata warga RT 12/03 tersebut kepada Ahok, di Gang Pepaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2017).

(Baca: Dua Warga Tolak Kampanye Ahok di Lenteng Agung)

Mendengar itu, Ahok menyebut Pemprov DKI Jakarta tengah membangun pasar perkulakan di Pulogebang dan Kramatjati, Jakarta Timur. Kehadiran pasar perkulakan itu diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Warga yang memiliki gaji senilai upah minimum provinsi (UMP) 2017 dan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat menjadi anggota di pasar perkulakan tersebut. Nantinya, warga anggota pasar perkulakan dapat membeli bahan pokok sesuai harga di pabrik.

"Ibu harus jadi anggota (di pasar perkulakan), biar lebih murah. Tapi harus buka rekening di Bank DKI, kami enggak mau kontan," kata Ahok.

Ahok menjelaskan, pembelian melalui rekening Bank DKI dapat memudahkan pemerintah mengawasi warga mana yang berhak mendapatkan bantuan kredit usaha.

"Sekarang yang paling penting kan cabai sama bawang, kalau enggak ada enggak masak. Kalau sekarang, harga daging sudah oke ini, tinggal harga cabai sama bawang," ucap Ahok.

Kompas TV Ahok Minta Dukungan untuk Debat Kandidat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com