Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saefullah Blakblakan soal Pembangunan Masjid Al Fauz yang Dianggarkan Sylviana

Kompas.com - 12/01/2017, 07:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Dibalikin (kelebihan anggaran) tahun 2011 juga, sesuai hasil audit," kata Saefullah.

Menurut Saefullah, kelebihan anggaran dalam proyek fisik adalah hal yang lumrah. Dia menyebut, kelebihan anggaran pasti terjadi di semua proyek fisik, baik yang didanai oleh APBD maupun APBN.

Yang terpenting, kelebihan anggaran dikembalikan lagi kepada negara.

Kaget dipanggil polisi

Penyelidik Bareskrim Mabes Polri mencium dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan Masjid Al Fauz. Rabu kemarin, Saefullah dipanggil dan memenuhi panggilan penyelidik Bareskrim Polri.

Ia mengaku kaget terhadap pemanggilan tersebut. Surat pemanggilan baru diterimanya pada Selasa (10/1/2017) malam.

"Dikasih tahu begitu, ya saya kaget," kata Saefullah. (Baca: Bareskrim Minta Keterangan Saefullah soal Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid)

Meski demikian, dia meyakini tak melakukan penyelewengan anggaran dalam kegiatan ini. Saefullah mengaku diminta datang pukul 09.00 WIB. Dia mengaku tiba pukul 08.30 WIB dan dicecar dengan 12 pertanyaan oleh penyelidik.

Pemeriksaan berlangsung selama sekitar 4 jam, mulai dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Di sisi lain, Pemkot Jakarta Pusat di bawah kepemimpinan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede berjanji akan membantu polisi, baik dalam hal menyerahkan data maupun pemeriksaan fisik bangunan masjid.

Rabu kemarin, penyelidik memeriksa kondisi fisik Masjid Al Fauz. Namun, mereka belum mau memberikan banyak keterangan. Sudah ada 20 orang yang diperiksa terkait dugaan korupsi pembangunan masjid tersebut.

Hingga Kamis pagi, Kompas.com belum mendapat klarifikasi ataupun konfirmasi dari Sylviana Murni yang kini menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com