Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Obat Palsu dengan Pistol Dibekuk Polisi

Kompas.com - 13/01/2017, 08:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran obat palsu kembali ditemukan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan salah satu dari dua orang yang ditangkap yaitu Munzir (33) dan Mat Samingin (50) bahkan memiliki airsoft gun berbentuk pistol untuk membantu melancarkan perdagangannya.

"Itulah alasan kenapa mereka selalu lolos dari pemeriksaan petugas, jadi buat nakut-nakuti biar dibilang seram," kata Wahyu di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/1/2017).

Pasar Pramuka mulai diawasi secara ketat sejak ditemukannya obat palsu beberapa bulan lalu, tak menghentikan langkah M dan MS. Agar bisnis beromzet hingga Rp 400 juta per bulan ini tetap jalan, mereka menyimpan barangnya di tempat lain.

Transaksi dengan sales selaku penyuplai obat maupun dengan pelanggan, dilakukan di luar Pasar Pramuka. Dari hasil penyamaran selama tiga minggu, polisi mencatat peredaran obat-obatan palsu ini dilakukan tersangka di antara lain Apotek Vico Tama (Banten), Apotek Salembaran Jaya (Kosambi), dan Toko Obat Kalideres (Jakarta Barat).

"Modus tersangka, obat dibawa dari gudang, kemudian transaksi di meeting point di Pramuka. Setelah transaksi kemudian kembali kita buntuti, ternyata gudang dan apoteknya di sana di tempat lain, ternyata di sana pusatnya," kata Wahyu.

Penyelidikan polisi terhadap keduanya berawal dari informasi masyarakat tentang adanya obat keras seperti Tramadol, Dextromethorphan, dan Hexymer dijual bebas tanpa resep. Tanpa mengantongi izin edar, kemungkinan obat tersebut didapatkan ilegal dari oknum atau diproduksi sendiri.

Hasil uji Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan obat yang dijual memiliki kandungan yang berbeda dari seharusnya. Wahyu mengatakan obat ini dibeli dari produsen setengah harga, dan dijual ke pelajar.

Dengan paling tidak Rp 10 ribu, siapapun bisa mendapat obat yang memiliki efek halusinasi seperti narkoba.

"Ini dibeli karena harganya murah," kata Wahyu. (Baca: Tujuh Apotek di Pasar Pramuka Disegel Pasca-ditemukannya Obat Kedaluwarsa)

Adapun kesulitan selama ini untuk membekuk produsennya ada pada keengganan distributor mengungkapkan identitas penjualnya. Putusnya rantai jaringan ini dikhawatirkan tidak akan menghentikan peredaran obat palsu.

"Mereka selalu bilang ini dari sales," kata Wahyu.

Kedua tersangka dijerat Pasal 196 jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dan atau Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) dan atau Pasal 198 jo Pasal 108 UU RI No 36 Tahun 2009; Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf a dan w UU RI No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta Pasal 3,4, 5 UU RI No 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Kompas TV Polisi Gerebek Apotek Penjual Serum Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Seorang Perempuan Tewas Tertabrak Truk Trailer di Cilincing Jakut

Megapolitan
Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Maling di Depok Terjebak Kebakaran Minimarket yang Dirampoknya, Teriak Minta Ditolong Warga

Megapolitan
Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Warga Mengaku Habis Rp 100 Juta untuk Renovasi Rumah Subsidi Jokowi

Megapolitan
Warga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran di Jalan Semeru Raya Jakbar

Warga Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran di Jalan Semeru Raya Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com