Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Agus, Ahok, dan Anies Hidupkan Industri Perfilman

Kompas.com - 16/01/2017, 09:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Ahok

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ayahnya sempat menjadi pengusaha bioskop di Belitung, mengaku paham tentang industri perfilman Indonesia yang banyak masalah. Di sektor produksi, Ahok menaruh perhatian besar pada film indie (independen) dan film pendek yang banyak digawangi anak muda.

Ahok menyatakan niatnya untuk mendanai produksi film indie dan menyiapkan dewan untuk menyeleksinya. Ahok mengaku ingin bekerjasama dengan Perusahaan Film Negara (PFN) yang memiliki tanah di Otista, Jakarta Timur, untuk membangun pusat perfilman.

Pusat perfilman itu akan dilengkapi dengan peralatan yang bisa digunakan oleh siapapun.

"Jadi orang bikin film di Jakarta dia tinggal bawa orang, kamera semua bisa sewa sudah ada kelasnya sehingga Jakarta juga jadi pusat pembuatan film ke depan," kata Ahok.

Ahok mengaku sempat mencopot Kepala Unit Pengelola Monas karena terlalu kaku dalam hal perizinan shooting film di Monas.

Di sektor eksebisi, Ahok mengaku juga banyak mencopot anak buahnya di Dinas Pariwisata lantaran tak becus mengurus festival film. Ahok mengatakan, dana besar bagi festival film yang berasal dari APBD masih belum dikelola dengan baik oleh pihaknya.

Ahok bermimpi bisa membeli rumah-rumah tua di Menteng dan Kebayoran Baru sebagai pusat-pusat kebudayaan, tak terkecuali tempat pemutaran film. Ia mengatakan bahwa dominasi 21 Cineplex membuat industri perfilman nasional terkatung-katung dalam menayangkan filmnya.

Waktu masih aktif sebagai gubernur, Ahok menyediakan tempat di Balai Kota untuk memutar film nasional di akhir pekan.

"Bioskop rakyat sudah kami tawarkan. Boleh pakai gedung-gedung pemerintah kami. Kan enggak usah sewa, AC sudah kami tanggung, syaratnya film nasional," kata Ahok.

Untuk mendorong bioskop-bisokop kecil tetap ramai, Ahok mengatakan pemegang KJP nantinya akan disubsidi untuk menonton film-film nasional, khususnya yang bertema sejarah.

"Film Cokroaminoto sudah ajak. Jadi film-film sejarah yang mungkin tidak bisa nutupin (modal) karena penonton yang enggak banyak, tapi ini sejarah, ini harus didorong anak-anak sekolah untuk nonton supaya orang mau produksi," kata Ahok.

Anies Baswedan

Pajak perfilman merupakan kedua terbesar penyumbang pajak hiburan DKI. Ketika ditanya bagaimana mengembalikan pajak itu untuk mendorong perfilman, Anies menekankan pada menumbuhkan generasi baru perfilman.

Anies ingin membuka kejuruan film di SMK di Jakarta. Meski perfilman mesti ditopang oleh kebijakan nasional, Anies berjanji akan mengusahakan agar Jakarta ramah bagi kegiatan perfilman.

"Bagi insan perfilman, ada kesempatan belajar dan kesempatan mengundang anda. Kami bisa mengundang siapa saja datang ke Jakarta. Di dini pentingnya menumbuhkan interaksi, dialog antara mereka yang sudah bermain di level dunia dengan mereka yang bermain di level lokal, sehingga standar kita meningkat," kata Anies.

Anies juga berjanji akan menyisihkan sebagian APBD untuk menyiapkan tempat dan program yang sesuai dengan kebutuhan para insan perfilman. Pajak film Jakarta dari bioskop, kata Anies, akan dikembalikan untuk pembiayaan film indie (independen).

"Kalau di sini akan ada insentif pengurangan pajak. Ketika diputar di Jakarta, Pemda bisa mengurangi pajaknya, beda dari film impor," kata Anies.

Sulitnya shooting di Jakarta juga dikeluhkan Wanda Hamidah kepada Anies Baswedan. Anies berjanji ke depan akan menjadikan seluruh ruang publik ramah bagi kegiatan seni dan budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com