Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylvi Siap Dimintai Keterangan oleh Penegak Hukum soal Masjid Al Fauz

Kompas.com - 17/01/2017, 13:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse Kriminal Polri menemukan dugaan korupsi dalam pembangunan Masjid Al Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat yang mulai dibangun saat Sylviana Murni masih menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.

Saat menanggapi kasus tersebut, Sylvi yang kini menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana merasa bahwa ia tidak perlu memberikan klarifikasi. Namun, jika aparat penegak hukum bertanya, ia mengaku bersedia memberi keterangan terkait pembangunan masjid itu.

"Emang ada yang nanya sama saya, kan yang berwenang enggak ada yang nanya sama saya. Ya kalau ditanya, saya orang yang taat hukum kok," kata Sylvi di sela kampanye di Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).

Jika dipanggil untuk diminta keterangan oleh polisi, Sylvi merasa hal itu tidak akan mengganggu jadwal kampanyenya.

"Enggaklah gimana sih, insya Allah enggaklah. Saya sangat menghargai hukum kok," kata Sylvi saat ditanya apakah pemanggilan polisi akan menggangu kampanyenya.

Rencana pembangunan masjid tersebut, kata Sylvi, bukan berasal darinya. Pembangunan masjid itu berdasarkan kebutuhan masyarakat.

"Kalau saya lagi pegang di (Jakarta) Pusat, di Jakarta lain sudah ada, kenapa di (Jakarta) Pusat belum ada. Nah, ini lebih pada aspirasi masyarakat yang saya coba melihatnya secara jernih, oh ternyata kita belum, berarti pantas dong diusulkan," kata Sylvi.

Pembangunan masjid itu demi menghormati pada pendahulunya. Ia mengatakan akan melanjutkan kebijakan pendahulunya yang baik.

"Saya ingin menginformasikan bahwa saya terbiasa menghargai para pendahulu. Jadi kalaupun ini terjadi, ini pasti karena obsesi yang terdahulu, cuma belum selesai, belum terwujud karena masa kerja atau keburu dipindah ke tempat lain. Jadi saya selalu menindaklanjuti yang baik-baik," kata Sylvi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com