JAKARTA, KOMPAS.com — Keinginan menolong orang lain menjadi dorongan utama Rahmat Hidayat (26) untuk menjadi seorang pegawai harian lepas (PHL) Tenaga Operasional Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.
"Jadi kebanggaan bagi diri sendiri bila dapat membantu orang lain yang sedang tertimpa musibah," kata Rahmat kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2017).
Dengan mendapat dukungan penuh dari keluarga, Rahmat pun tak pernah berhenti berusaha mewujudkan cita-citanya selama tujuh tahun terakhir. Pada 2010 dia pernah mencoba melamar menjadi pemadam kebakaran, tetapi nasib baik belum menghampirinya.
Tak menyerah, dia mencoba mendaftarkan diri sebagai pemadam kebakaran berstatus magang. Akhirnya, Rahmat menjadi pekerja magang di Kantor Sektor Pemadam Kebakaran Kemayoran pada 2010.
Setelah itu, Rahmat sempat bekerja sebagai Call Center McDonald's hingga akhirnya dia kembali magang sebagai pemadam kebakaran pada 2016. Selama sembilan bulan dia bekerja di Kantor Sektor Pemadam Kebakaran Senen, Jakarta Pusat.
Tahun ini Rahmat mencoba lagi melamar seleksi PHL dan berhasil lolos tahap administrasi. Dia pun berharap kali ini kerja kerasnya membuahkan hasil dan berhasil diterima sebagai PHL. (Baca: Sekarang Jadi PHL Pemadam Kebakaran Juga Ada Tesnya...)
Tidak takut
Jika sudah menjadi cita-cita sejak kecil, maka tidak ada lagi rasa takut untuk bekerja sebagai pemadam kebakaran. Paling tidak, itulah yang dirasakan peserta seleksi PHL lainnya, Tri Saptiono (26).
"Tidak takut sih, apalagi kalau mengingat pekerjaan ini dapat mendatangkan pahala," ujar Tri saat ditemui Kompas.com, Selasa (17/1/2017).
Sebelum memiliki kesempatan mengikuti tes PHL, Tri telah bergabung di Barisan Sukarelawan Pemadam Kebakaran (Balakar).
Meski berstatus relawan, Tri tetap harus stand by di kantor setiap hari dengan waktu piket 1x24 jam. Bedanya, dia tidak memperoleh honor, tetapi mendapat makanan dan minuman.
Tri pun sudah mempelajari banyak hal selama menjadi relawan. Dia mendapat pelatihan berkenaan dengan cara melakukan penyelamatan dan cara mengoperasikan peralatan unit mobil pemadam kebakaran.
"Saya juga diajak terjun ke lokasi ketika ada kebakaran. Namun, saya hanya bertugas memasang selang, mencari mata air terdekat, dan membuka keran air," ucap Tri.
Sekarang, Tri bersama-sama dengan Rahmat berkesempatan mengikuti seleksi PHL yang untuk kali pertama diadakan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta.
Keduanya telah lolos tahap administrasi dan tinggal mengikuti tes tahap terakhir, yaitu wawancara yang akan diadakan pada Senin (23/1/2017) dan Selasa (24/1/2017) mendatang. Mereka pun berharap impian untuk menolong orang banyak dapat segera terwujud.