Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Bekasi: Praktik Prostitusi Mulai Rambah Apartemen

Kompas.com - 24/01/2017, 17:51 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Bekasi, Jawa Barat, menengarai praktik prostitusi mulai merambah apartemen menyusul tarif sewa pemanfaatan ruang yang relatif murah.

"Sekarang praktik prostitusi sudah merambah ke hunian apartemen melalui pemanfaatan jaringan online. Situasi ini terjadi salah satunya karena tarif tempat yang relatif murah," kata Kanit Kriminal Khusus Polrestro Bekasi Kota, AKP Wahid Key di Bekasi, Selasa (24/1/2017).

Menurut dia, praktik tersebut terungkap setelah pihaknya menjaring seorang mucikari berinisial BQ di Apartemen Center Point Bekasi Selatan atas tuduhan menjual wanita di bawah umur secara online, Senin (15/1) lalu pada sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut dia, sejumlah penghuni apartemen di Kota Bekasi lebih memilih untuk menyewakan ruangan mereka kepada masyarakat umum dengan harga murah karena jarang ditempati.

Adapun tarif sewa ruang apartemen berdasarkan sejumlah penawaran secara online berkisar Rp 300 ribu per malam. "Tarif sewanya ada yang per hari," katanya.

Dalam kasus yang menjerat mucikari BQ, kata dia, tersangka merekomendasikan apartemen Center Point.

"BQ menyewa lokal apartemen selama satu hari penuh yang dibagi ke dalam beberapa shift. Jadi, satu PSK bisa melayani lebih dari satu pelanggan," katanya.

Strategi itu dipilih tersangka karena dirasa lebih menguntungkan daripada harus mengontrak rumah karena adanya potensi penertiban oleh aparat terkait.

Pelaku prostitusi online melancarkan bisnisnya menggunakan akun media sosial untuk menjaring konsumennya yang biasa disebut player.

"Dalam akun medsos, tersangka kerap memasang foto perempuan-perempuan yang ditawarkan olehnya kepada para pria hidung belang," katanya.

Untuk itu, Wahid mengajak instansi terkait dan masyarakat untuk lebih intensif mengawasi jalannya praktik prostitusi yang memanfaatkan hunian apartemen sebagai tempat berkencan.

"Perlu ada pengawasan lebih intensif lagi dari pihak terkait agar kasus ini tidak kembali terulang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com