Mami (32), seorang teman dekat Alfi, menyebut bahwa kos-kosan di Jalan Tebet Utara I itu menjadi tempat prostitusi. Penghuni kamar 22 lantai 4, yang dekat dengan kamar Alfi, mengaku tidak tahu tempat kosnya menjadi tempat prostitusi terselubung.
"Enggak terlalu tau ya saya," kata laki-laki yang mengaku bekerja sebagai terapis dan juga pemijat itu.
Dia pribadi, tidak pernah memijit orang di kamarnya. Pria berusia 70 tahun itu mengaku memijit di kamar bawah. Sementara kamar atas, dia tinggal bersama dengan dua anak buahnya, yang juga tinggal di kosan tersebut.
Berbeda dengan keterangan pria pemijat itu, seorang karyawan yang bekerja di sekitar kawasan Tebet berinisial De, mengaku pernah menggunakan jasa pijat plus-lus di lantai bawah kosan tersebut.
"Dulu gue di bawah tuh pijatnya, ya sambil 'main'-lah. Bayarnya Rp 300 ribu," kata De, yang mengaku tak heran jika ada prostitusi terselubung di kos-kosan.
Sementara itu, penjaga kos enggan memberikan keterangan terkait tempatnya disebut sebagai tempat prostitusi. "Cape saya, mas. Saya baru pulang dari Balai Kota," kata penjaga yang langsung pergi menuju kamarnya di lantai 5.
Pantauan Kompas.com, kamar Alfi merupakan kedua terbesar dengan ukur 4x4 meter persegi. Kamar paling besar berada di kamar nomor 22 dengan ukuran 4x5 meter persegi. Harga yang dipatok untuk sewa per bulannya berkisar Rp 2,5 juta. Sewa itu sudah termasuk lemari pakaian, air conditioner, kasur dan kamar mandi di dalam. "Kalau kamar dia paling baguslah," ucap pria yang menghuni kamar nomor 22.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.