Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Unsur Pembunuhan Berencana terhadap Wanita Bertato Kupu-kupu

Kompas.com - 02/02/2017, 14:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto mengatakan, pihaknya tengah mendalami adanya unsur pembunuhan berencana dalam tewasnya MA (28), wanita bertato kupu-kupu yang ditemukan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan teman kencan MA, Reza Sanjaya alias Irja (32), sebagai tersangka.

"Kami sedang mendalami unsur perencanaanya. Namun sekarang tersangka masih kita jerat Pasal 338 dan Pasal 365 KUHP," ujar Budi saat proses rekonstruksi di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).

(Baca juga: Ada 30 Adegan dalam Rekonstruksi Pembunuhan PSK Bertato Kupu-kupu)

Budi menyampaikan, Irja sebelum membunuh MA diketahui sempat menyiapkan sebilah golok. Golok tersebut dibawanya dari rumah kekasihnya yang lain.

"Makanya kita sedang kumpulkan bukti-bukti apakah tersangka ini merencanakan membunuh korban atau hanya spontan karena ingin menguasai sepeda motornya saja," kata Budi.

Untuk sementara ini, kata Budi, polisi menjerat Irja dengan Pasal 338 juncto Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan yang ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.

MA ditemukan tewas pada November 2016 lalu di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Irja membunuh MA dengan keji lantaran ingin memiliki motor perempuan itu.

MA merupakan pekerja seks komersial (PSK). Pada Jumat (11/11/2016), MA tengah berkencan dengan Irja menggunakan motor Suzuki Satria FU milik MA.

Irja sudah empat kali mengencani MA dan hapal dengan rutinitas dan perilaku perempuan bertato kupu-kupu itu.

(Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh PSK yang Ditemukan Tewas di TPU Menteng Pulo)

Irja menghabisi nyawa MA dengan sebilah golok. Ia ditemukan tewas dengan luka tusuk di perutnya dan lecet di lututnya.

Selama dua bulan, polisi memburu Irja. Hingga akhirnya Irja dibekuk di Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (9/1/2017) saat mengemudikan bus lintas Sumatera-Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com