Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istigasah Kebangsaan Nahdliyin Dipermasalahkan, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 06/02/2017, 14:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Acara istigasah kebangsaan Nahdliyin warga Jakarta yang diselenggarakan pada Minggu (5/2/2017) dipermasalahkan.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta merasa tidak menyelenggarakan acara tersebut dan mengundang calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kemudian, bagaimana Ahok menanggapi hal tersebut?

"(Acara) itu memang bukan PWNU atau GP Ansor (yang selenggarakan). Itu cuma keluarga NU, kumpul saja mereka, bukan atas nama PBNU atau PWNU kok," kata Ahok di sela-sela blusukan-nya di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).

Ahok tak tahu-menahu dengan logo NU yang terpasang di panggung. Sebab, dia hanya diundang sebagai tamu undangan, bukanlah penyelenggara.

"Tanya sama yang bikin (acara). Namanya aku juga tamu kok," kata Ahok.

Adapun acara istigasah kebangsaan itu diselenggarakan di masjid Jalan Talang Nomor 3, Jakarta Pusat, yang merupakan milik Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta Djan Faridz.

Istigasah tersebut juga dihadiri oleh Nusron Wahid, Humphrey Djemat, Nuril Arifin atau Gus Nuril, dan lain-lain. Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh menyampaikan sambutan dan diakhiri oleh doa bersama.

Dalam keterangannya, PWNU DKI Jakarta menegaskan tak menyelenggarakan istigasah tersebut. Kemudian, PWNU DKI Jakarta tetap mengecam tindakan Ahok dan kuasa hukumnya kepada Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). PWNU DKI Jakarta akan menindak tegas pengurus yang mengikuti istigasah tersebut.

Kompas TV Ahok Berkampanye di Depan Kader Perempuan PPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com