Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Dapat Untung Jualan Saat Ada Sidang Ahok

Kompas.com - 07/02/2017, 11:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berjualan di momen sidang Ahok mendatangkan rezeki bagi sejumlah pedagang. Mereka pun bisa memperoleh untung yang cukup lumayan.

Di barisan massa penolak Ahok, sejumlah pedagang khususnya penjual baju dan asesoris agamis ramai berjejer. Salah satunya yakni Irwan (35). Pria asal Jatinegara, Jakarta Timur itu mengaku mendapat omset yang lumayan berjualan di momen ini.

"Cukup lumayan, karena niat saya syiar," kata Irwan, saat berbincang dengan Kompas.com, di Jalan RM Harsono, Selasa (7/2/2017).

Irwan menjual baju bergambar "212". Ini merupakan baju yang dibuat terkait aksi doa bersama 212 pada Desember 2016 silam. Irwan juga menjual gros, pim, dan gantungan kunci.

Dia mengaku sudah berjualan sejak sidang ke lima Ahok. Paling sepi, dia bisa menjual dua lusin baju kaos. Setiap potong baju dia jual Rp 35.000. Artinya saat paling sepi unjuk rasa pun dia bisa membawa pulang omset Rp 840.000.

"Paling banyak pernah terjual enam setengah lusin," ujar pedagang musiman itu. (Baca: Massa Pendukung dan Kontra Ahok Sudah Berkumpul di Jalan RM Harsono)

Sementara itu, seorang pedang nasi uduk juga mendapat pengalaman yang sama. Wanita yang enggan disebutkan namanya itu mengaku sebelumnya hanya menjadi ibu rumah tangga. Namun, sejak ada sidang Ahok, dia mulai berjualan di barisan massa kontra Ahok.

Sehari, dia bisa memperoleh omset kotor Rp 400.000.

"Bersihnya Rp 300.000, lumayan," ujar ibu tersebut.

Pantauan Kompas.com, para pedang tidak hanya terdapat di barisan massa kontra Ahok, tetapi ada juga yang berjualan di barisan massa pendukung Ahok. Mereka rata-rata pedagang asongan atau kue-kue dan air mineral.

Kompas TV Perjalanan Sidang Ketujuh Dugaan Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com