Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses "Runway" di Bandara Soekarno-Hatta Ditambah, Penumpang Bisa Lebih Cepat Berangkat

Kompas.com - 10/02/2017, 11:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II tengah membangun akses penghubung landasan pacu atau runway di Bandara Soekarno-Hatta, yakni east cross taxiway. Akses baru ini akan menghubungkan landasan pacu utara dan selatan bandara di sisi timur guna mempermudah pergerakan pesawat dan mempersingkat waktu menuju terminal satu ke terminal lain.

Dengan begitu, waktu keberangkatan penumpang yang biasanya harus menunggu padatnya pergerakan pesawat di apron, bisa lebih singkat. Waktu lepas landas dan mendarat pesawat juga tidak terlampau jauh dari jadwal yang seharusnya.

"East cross taxiway akan membuat operasional pesawat semakin efisien di samping meningkatkan on time perfomance maskapai sehingga juga berujung pada peningkatan pelayanan kepada penumpang pesawat," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2017) pagi.

Awaluddin menargetkan east cross taxiway mulai difungsikan pada 2018 sejalan dengan rencana pembangunan yang dilakukan dalam tiga tahap, yakni Tahap I pada 2016–2017, Tahap II pada 2017–2018, dan Tahap III pada 2022–2023.

Dia juga mengungkapkan, east cross taxiway sudah bisa dilalui pesawat setelah pengerjaan Tahap I dan Tahap II rampung. Pengerjaan Tahap III sendiri merupakan pembangunan untuk penambahan jalur, dengan total biaya untuk east cross taxiway sebesar Rp 1,15 triliun.

Saat ini, akses penghubung landasan pacu di Bandara Soekarno-Hatta baru ada satu, yakni west cross taxiway di sisi barat. Dengan ramainya penerbangan di Soekarno-Hatta, membuat pesawat kerap antre untuk melewati satu cross taxiway.

Dengan adanya east cross taxiway, pergerakan pesawat di apron bisa lebih cepat sehingga berpengaruh pada efisiensi waktu persiapan keberangkatan pesawat. (Baca: Juni 2017, "Skytrain" Akan Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta)

Pembangunan east cross taxiway sejalan dengan rencana pengelola bandara yang ingin meningkatkan pergerakan pesawat, dari 72 pesawat (take off and landing) per jam menjadi 86 pesawat per jam pada November 2017 mendatang.

Sebagai gambaran, setiap kali pesawat mau lepas landas, petugas ATC (air traffic controller) akan mengarahkan pilot untuk menuju titik tertentu di landasan pacu. Setelah itu, pesawat belum bisa langsung terbang karena mempertimbangkan keramaian lalu lintas udara dan kondisi di apron.

Kompas TV Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Melonjak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com