Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Tak Bisa Paksakan TPS di Area Panti Jompo

Kompas.com - 13/02/2017, 21:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Komisioner Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Bidang Pemutakhiran Data Pemilih, Mochamad Sidik, menyebut pihaknya tidak bisa memaksa pengelola panti jompo untuk menerima pengadaan tempat pemungutan suara (TPS) di dalam area panti jompo.

Kondisi itulah yang disebutnya membuat KPU memutuskan menempatkan para penghuni sejumlah panti jompo di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan ke TPS-TPS yang ada di sekitarnya.

Hal itu dilontarkan Sidik menjawab kritikan tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang menilai ada kejanggalan dalam penempatan lokasi TPS bagi penghuni sejumlah panti-panti jompo di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

"Kalau pengelolanya tidak mau kami enggak bisa memaksa," kata Sidik, saat ditemui di Kantor KPU DKI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017) sore.

(Baca: Tim Anies-Sandi Pertanyakan Penempatan TPS Penghuni Panti Jompo)

Sidik mengakui pihaknya menempatkan penghuni panti jompo yang tinggal di satu asrama ke lokasi yang berbeda-beda. Namun, dia membantah lokasi TPS berjauhan dengan lokasi panti.

"TPS masih dekat dengan panti juga. Masih dekat-dekat di sekeliling," ujar Sidik.

Menurut Sidik, langkah yang mereka lakukan sudah melalui koordinasi dengan semua pihak sebelum pengumuman daftar pemilih tetap (DPT). Karena itu, dia menilai sudah tidak ada waktu lagi untuk menyerap usulan tim Anies-Sandi terkait sudah semakin dekatnya hari pencoblosan.

"Proses pemutakhiran pemilih kan sudah berbulan-bulan juga. Usulinnya menjelang DPT. Jadi (kalau baru) diusulkan sekarang, masih bisa diterima enggak sama pengelola panti," kata Sidik.

Anggota tim pemenangan Anies-Sandi, Mohamad Taufik, sebelumnya menyebut kejanggalan bermula saat pihaknya menemukan ada satu kartu keluarga (KK) yang diisi 477 orang di wilayah Jakarta Barat.

Taufik menyebut pihaknya kemudian mengklarifikasi hal itu ke KPU DKI. Dari penjelasan KPU DKI, disebutkan bahwa KK yang dimaksud adalah penghuni sebuah panti jompo.

Namun, Taufik menyatakan pihaknya mempertanyakan lokasi TPS bagi penghuni panti yang dinilai terlalu jauh dari lokasi panti.

"Tapi kalaupun katanya itu panti, kenapa ditaruh di TPS yang jauh-jauh. Orang jompo gimana caranya jalan ke TPS yang jauh," kata Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin siang.

Kompas TV Di masa tenang, para pasangan calon wajib menjaga komitmen untuk pilkada yang damai dan bersih. Bukan sekadar tidak melakukan kampanye, akan tetapi pasangan calon dan pendukungnya ditantang untuk tidak membuat kegaduhan jelang pemungutan suara Rabu (15/2) esok. Lantas sejauh mana komitemen pasangan calon menjaga pilkada Jakarta? Kompas Petamng akan berbincang dengan politisi PDI-P Adian Napitupulu, politisi Gerindra yang juga tim pemenangan pasangan Anies -Sandi, Aryo Djojohadikusumo, politisi PKB yang partainya mendukung pasangan Agus -Sylviana, Daniel Johan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com