Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Narapidana Lapas Cipinang Peroleh Informasi soal Pilkada DKI

Kompas.com - 15/02/2017, 23:59 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pilkada DKI Jakarta 2017 telah dilaksanakan, Rabu (15/2/2017). Warga dari berbagai latar belakang profesi memberikan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS).

Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta juga digelar di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Di Lapas Kelas 1 Cipinang misalnya, sebanyak 1.176 orang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Lalu, timbul pertanyaan bagaimanakah para narapidana mengetahui visi dan misi hingga program calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta?

Seorang narapidana Lapas Kelas 1 Cipinang, Andika (21), mengatakan informasi tentang pasangan cagub-wagub DKI Jakarta dia dapatkan saat berincang-bincang dengan sesama narapidana di lapas tersebut.

Andika mengatakan bahwa sesama narapidana kerap membicarakan tentang Pilkada DKI di sela-sela waktu kerja di dalam lapas.

"Obrolan pilkada ini penting. Karena suara saya penting buat perubahan Jakarta," kata Andika saat ditemui Kompas.com di Lapas Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Rabu (15/2/2017) seusai mencoblos.

(Baca: Harapan Penghuni Lapas Cipinang soal Pemimpin Ibu Kota...)

Seorang narapidana lain menceritakan adanya televisi di area lapas yang juga membantu narapidana mendapatkan informasi tentang pasangan calon. Dia mengatakan narapidana di Lapas Kelas 1 Cipinang kerap menonton acara debat cagub-cawagub DKI Jakarta.

"Waktu debat (Pilkada), narapidana nonton semua," ucap dia.

Kompas TV Para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sudah menyampaikan respons mereka atas hasil hitung cepat yang dikeluarkan berbagai lembaga termasuk litbang Kompas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com