Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Terpaksa Golput Tuntut Jaminan

Kompas.com - 17/02/2017, 16:58 WIB

Dari empat kategori itu, yang sementara patut diduga sebagai pelanggaran adalah dua kategori pertama. Empat kategori itu terjadi merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Kecuali di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu," kata M Jufri.

 Namun, ia tidak bisa menyebutkan persentasenya.

Penggunaan formulir C6 milik orang lain dilakukan pelaku di TPS 46, Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat. Pelanggaran yang sama dilakukan dua orang di TPS 01, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Untuk yang terakhir (kasus di Kemayoran) dilakukan pasangan suami istri," kata Jufri.

Kasus itu saat ini didorong ke ranah hukum dengan penanganan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang terdiri dari pihak kepolisian dan kejaksaan, selain Bawaslu. Pelaku telah ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Untuk dugaan penggunaan formulir C6 palsu, kasus itu masih dalam proses. Namun, kata Jufri, penggunaan formulir C6 palsu itu diketahui terjadi di TPS 26, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

Terkait kekurangan surat suara DPTb, kata Jufri, relatif banyak terjadi di kawasan permukiman padat penduduk di apartemen atau rumah susun, seperti di kawasan Kalibata dan Cengkareng. Akibatnya, pemilik hak suara terhambat menunaikan hak mereka.

Hingga kemarin, Polda Metro Jaya baru menerima satu laporan terkait Pilkada DKI Jakarta. Laporan itu adalah keributan di TPS 18, Petojo Utara, Jakarta Pusat.

"Korban ataupun pelapor saling melapor karena saling pukul," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono.

Data partisipasi

Terkait partisipasi pemilih, menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Darwis M Adji, berdasarkan pemantauan dan pengawalan kesbangpol, tingkat partisipasi warga DKI Jakarta mencapai 78,1 persen. Pilkada 2012, tingkat partisipasinya hanya 68 persen.

Beberapa faktor yang membuat partisipasi tinggi yaitu warga di permukiman mewah yang selama ini enggan sekarang turut memilih. Warga DKI di luar negeri pun tak sedikit yang pulang untuk memilih.

Mereka rata-rata memilih dengan KTP-el dan kartu keluarga. Mereka juga terpantau banyak memilih pada satu jam terakhir.

Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga calon petahana Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partisipasi masyarakat DKI yang tinggi itu patut diikuti penyelenggaraan pilkada yang lebih baik. KPU dan Bawaslu diharapkan mengevaluasi banyaknya pelanggaran, seperti surat suara habis dan jam memilih yang kaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com