Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke Bukit Duri, Ahok Disambut Warga

Kompas.com - 20/02/2017, 15:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi Kelurahan Bukit Duri yang baru saja dilanda banjir.

Saat tiba di RT 01 RW 12, Basuki atau Ahok disambut warga yang tinggal di sana. "Selamat datang Pak Ahok," ujar warga kepada Ahok, Senin (20/2/2017).

Ahok mengatakan, dia ingin melihat secara langsung kondisi Bukit Duri yang belum dinormalisasi. "Aku mau lihat yang banjir ini," ujar Ahok.

(Baca juga: Mengapa Kampung Pulo dan Bukit Duri Masih Dilanda Banjir?)

Warga bersalaman dengan Ahok secara bergantian. Setelah itu, Ahok masuk ke sebuah gang dan menuju pinggir kali. "Tetapi jangan digusur ya Pak Ahok," ujar warga kepada Ahok.

Kedatangan Ahok ke Bukit Duri sekaligus untuk membujuk warga agar permukimannya mau dinormalisasi.

Ahok mengatakan, jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah banjir adalah dengan melakukan normalisasi.

(Baca juga: Warga Bukit Duri: Kali Sudah Ditembok, Air Masih Saja Mengalir Kemari)

Sebelum dinormalisasi, kata Ahok, ketinggian banjir di Kampung Pulo bisa mencapai 2-3 meter.

Namun, menurut dia, sekarang banjir tidak setinggi itu dan dapat surut dalam hitungan jam. Proses normalisasi yang berjalan saat ini baru rampung 40 persen.

Ahok mengatakan, salah satu hambatan program normalisasi adalah pembebasan lahan warga.

Kompas TV Banjir yang meredam perkampungan Desa Sayung, Demak, Jawa Tengah, sejak seminggu lebih tak kunjung bisa surut. Kondisi ini mengakibatkan seribu keluarga yang bertahan di rumah mereka menjadi terisolasi. Selain merendam rumah warga, banjir juga memutuskan akses jalan antar desa yang membuat kondisi warga semakin parah. Warga bertahan di rumah masing-masing dengan alasan keamanan dan menjaga barang milik mereka. Ketinggian banjir yang merendam perkampungan paling parah mencapai 1,5 meter. Kondisi ini membuat proses distribusi logisitik hanya dapat dilakukan menggunakan perahu karet untuk menghampiri satu per satu rumah warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com