Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah RTH Hasil Swadaya Warga Jalan Lebak Bulus III

Kompas.com - 24/02/2017, 20:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah ruang terbuka hijau (RTH) hasil swadaya warga kini dapat ditemui di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan. RTH berada di sebuah lahan yang luasnya diperkirakan mencapai 2.000 meter persegi.

Kompas.com menyambangi lokasi tersebut pada Jumat (24/2/2017) sore. Saat itu, RTH tampak dijaga oleh dua petugas keamanan. Pada area di sekitar pintu masuk RTH sudah terpasang sejumlah fasilitas bermain untuk anak-anak.

Tak jauh dari situ juga dibangun sebuah mushala. Sebagian besar lahan RTH ditanami rumput taman. Terdapat jalan kecil bermotif papan catur yang dapat digunakan bagi pengunjung yang ingin berkeliling melihat-lihat area tersebut.

Beraneka ragam tanaman hias ditanam di sepanjang pinggir jalan selebar satu meter itu. Di ujung jalan, terdapat sebuah lapangan yang masih dalam tahap pembangunan.

Menurut salah seorang petugas keamanan di lokasi tersebut, Nasruddin, lapangan itu nantinya merupakan lapangan serba guna yang bisa difungsikan untuk empat jenis permainan, dari mulai voli, basket, futsal, dan bulutangkis.

"Di sebelahnya nanti juga mau dibikin tempat panjat dinding," ujar Nasruddin yang saat ditemui tengah sibuk menyirami tanaman.

Petugas keamanan lainnya, Rustam, menuturkan, RTH di Jalan Lebak Bulus III merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi DKI. Namun karena tidak difungsikan, lahan tersebut kemudian dijadikan tempat pembuangan sampah.

Tak tahan melihat kondisi tersebut, warga sekitar kemudian berinisiatif menggalang dana dan menjadikan lahan tersebut sebagai RTH. Jika melihat kondisi rumah, warga Jalan Lebak Bulus III yang bermukim di sekitar RTH merupakan warga menengah ke atas.

"Murni dari warga ini semua biayanya," ujar Rustam. (Baca: Datangi Ahok, Warga Lebak Bulus Serahkan RTH Hasil Swadaya Masyarakat)

Salah seorang warga yang menjadi inisiator pembangunan RTH, Leksmono Santoso datang ke Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat pagi. Ia datang untuk memberikan sebuah album berisi gambar-gambar RTH kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Kompas.com/Alsadad Rudi Sebuah ruang terbuka hijau (RTH) hasil swadaya warga di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan. Foto diambil pada Jumat (24/2/2017).
Kepada Ahok, Leksmono menjelaskan bahwa RTH itu merupakan ruang terbuka yang digarap dengan swadaya warga dan rencananya hendak dikembalikan kepada pemerintah agar bisa dikelola lebih baik.

Leksmono mengatakan, dulunya tidak ada koordinasi antara pihak pemerintah dan warga saat lahan tersebut dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Ia menjelaskan, butuh waktu dua tahun bagi warga untuk memperjuangkan agar tempat pembuangan itu dijadikan sebuah RTH.

"Kami ngadu ke lurahnya enggak didengar, camat apa lagi. Kami sampai dua tahun untuk nutup gitu karena banyak pungli enggak jelas. Tanahnya itu punya Tata Air DKI (sekarang menjadi Dinas Sumber Daya Air)," ujar Leksmono.

Setelah mengadu ke Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, dalam waktu dua hari Leksmono mendapat persetujuan bahwa lahan tersebut boleh dijadikan RTH. Warga, kata Leksmono, sangat antusias membantu. Berbagai sumbangan diberikan warga, seperti semen dan pasir.

"Anggaran Rp 125 juta, Pak, 100 persen warga, nol persen pemerintah. Saya datang ke Pak Ahok ingin serahkan ke pemerintah lagi. Kami enggak minta duit balik, tapi pengin agar ditata, jangan dibongkar," ujar Leksmono kepada Ahok.

"Kami berharap ini jadi percontohan masyarakat, jangan nuntut doang ke pemerintah, kerjalah. Kan bisa gotong royong," ujar Leksmono. (Baca: RPTRA dan RTH Kalijodo Jadi Percontohan Pembangunan)

Mendengar hal itu, Ahok menyatakan akan segera meninjau lokasi itu. "Saya akan datang ke sana," ujar Ahok.

Kompas TV Ruang Terbuka Hijau Untuk Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com