JAKARTA, KOMPAS.com - Massa pengunjuk rasa di luar sidang kedua belas kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di depan Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017), lebih banyak ketimbang sidang sebelumnya.
Pantauan Kompas.com di lokasi, massa kontra Ahok memadati seluruh Jalan RM Harsono. Pada sidang sebelumnya, massa hanya memadati satu jalur saja.
Mayoritas massa kontra Ahok menggunakan pakaian serba putih. Tak hanya laki-laki, dalam demo hari ini juga terlihat perempuan turut hadir.
Selain itu, laskar dari FPI dan jawara Betawi juga hadir di demo kali ini. Mereka terlihat membentuk pagar betis. Massa juga terlihat membawa bendera dari ormas masing-masing.
Posko-posko kesehatan dari GNPF juga didirikan di lokasi.
Saat ini, Neno Warisman tengah berorasi.
Ia berorasi dari atas mobil komando. Dalam orasinya, Neno menyerukan agar Ahok segera diproses hukum. Ia meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penahanan dan menonaktifkan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
Melihat massa lebih banyak yang datang, aparat kepolisian terlihat lebih banyak. Beberapa dari aparat kepolisian tersebut terlihat membawa gas air mata.
Sementara itu, massa pro-Ahok hanya memadati satu jalur saja. Mereka mayoritas menggunakan kemeja kotak-kotak.
Sidang yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pagi ini, menghadirkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, sebagai saksi.
Rizieq merupakan ahli agama yang ditunjuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Penunjukan Rizieq berdasarkan Surat Keterangan MUI Pusat No.Ket-1061/DP/-MUI/XI/2016 yang ditandatangani tanggal 3 November 2016 oleh Ketua MUI dan Sekjen MUI Pusat.
Selain Rizieq, satu ahli lagi dengan nama Abdul Chair Ramadhan dijadwalkan bersaksi. Abdul merupakan ahli pidana dan merupakan anggota dari Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Pusat. Baik Abdul maupun Rizieq merupakan saksi ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum.
Adapun Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. JPU mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.