Keluarga meyakini Rolin mengalami berbagai komplikasi dari sakit sejak kecil tadi. Salah satunya Bambang, kakak kandung Rolin.
Meski adiknya sulit berjalan dan bertubuh kurus, tetapi Rolin selama ini makan teratur. Dia juga masih bisa makan sendiri.
"Dia makan tiga kali sehari. Makan biasa seperti kita. Malahan dia itu semangat makannya, biar cepat sembuh. Kalau bicara itu lancar, makan bisa sendiri, jadi cuma jalan aja yang enggak bisa," ujar Bambang.
Berbagai pihak, yang mendengar kisah Rolin juga menyumbang susu untuk kesehatan Rolin.
"Ada mahasiswa-mahasiswa yang datang ngasih susu buat Rolin. Dia minum susu terus (rutin)," ujar Bambang.
Dirawat keluarga
Rolin, bungsu tujuh bersaudara itu tinggal bersama enam kakak lelaki, ibunya, dan dua orang keponakan (anak kakaknya) dalam satu rumah di belakang TPU Utan Kayu. Dengan kondisi sakitnya, Rolin diurus secara bergantian kakak-kakaknya atau sanak keluarga lain.
Ibu Rolin, Suprihatin (50), yang baru sembuh dari stroke, kadang mengurusinya juga. Ayah Rolin sudah tidak tinggal di rumah itu.
Keluarga ini tinggal dalam rumah sederhana semi permanen berukuran kecil. Rolin berbagi tempat di lantai untuk tidur. Untuk ukuran keluarga yang banyak itu, rumah ini terbilang kecil.
Diakui Gio, keluarga ini hidup dengan keterbatasan ekonomi. Enam kakak Rolin semuanya bekerja sebagai perawat makam di TPU Utan Kayu. Penghasilan pun tidak menentu.
"Penghasilannya tergantung ahli waris ngasihnya berapa. Kadang ada yang ngasih Rp 10.000 per bulan. Sementara ibunya (Rolin) sudah enggak kerja, dulu kerjanya bantu-bantu nyuci," ujar Gio.
Faktor ekonomi itu pula yang membuat keluarga kurang mampu untuk memperhatikan kesehatan kaki Rolin. Keluarga baru mulai punya kartu BPJS atau KJS sekitar tahun 2014-an. Sejak saat itu, baru mulai mengurus pengobatan kaki Rolin.
Setelah kasus Rolin mencuat, Senin kemarin, ia dilarikan ke RSUD Budhi Asih. Rolin kini mendapat perawatan.
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat juga sudah mengunjungi langsung Rolin, kemarin. Menurut keluarga, Rolin akan dirawat sampai dokter menyatakan kesehatannya sudah cukup baik untuk pulang lagi ke rumah.
"Kalau menurut pemerintah sampai badannya sesegar mungkin. Kalau kata dokter negatif (belum sehat), ya belum boleh pulang. Kita benar-benar bersyukur," ujar Gio.