Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU: Kampanye Penajaman Visi Misi Tidak Hanya Debat

Kompas.com - 03/03/2017, 18:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay mengatakan, kampanye dalam bentuk penajaman visi dan misi pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak hanya dilakukan dalam debat. Kampanye penajaman visi dan misi bisa dilakukan dengan metode kampanye lainnya.

"Jadi, penajaman visi misi itu tidak hanya berarti satu model kampanye atau metode debat. Kalau kemarin ada pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, itu kan bentuk kampanye juga, atau selebaran dokumen kampanye, itu kan bisa juga dalam format yang penajaman," kata Hadar di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).

Hadar mengatakan, kampanye dalam bentuk penajaman visi dan misi berarti menjelaskan materi dengan lebih detail dan rinci kepada pemilih. Dengan demikian, kampanye dalam bentuk pertemuan terbatas dan kampanye tatap muka juga bisa dilakukan.

Namun, Hadar menyebutkan, memang ada beberapa metode kampanye yang tidak bisa dijadikan sarana kampanye dalam bentuk penajaman visi dan misi. Metode tersebut adalah pemasangan alat peraga kampanye dan rapat umum.

"Rapat umum itu kan cenderung satu arah dan bicara hiburan lebih banyak, kira-kira begitu kan. Kalau dialog, pertemuan, itu kan bisa dua arah, tanya jawab. Nah, jadi, bisa saja, dan kami mengarahkan di situlah penajaman visi misi serta program mereka dilakukan," kata dia.

Hadar menambahkan, tidak ada masalah dengan adanya perubahan surat keputusan (SK) yang akan dilakukan KPU DKI Jakarta. Sebab, perubahan tersebut dilakukan untuk menyempurnakan dan memperjelas pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

KPU mempertimbangkan kebutuhan semua pihak dan memegang asas keadilan. Perubahan SK tersebut juga tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Jika kampanye pada putaran kedua tidak diatur, KPU khawatir ada kampanye terselubung yang dilakukan cagub-cawagub.

"Justru kalau kami tidak mengaturnya kemudian nanti akan terjadi perdebatan. Loh enggak diatur, enggak dibikin kampanye, berarti kan enggak boleh. Namun, ini mereka melakukan kegiatan tersebut. Inilah yang kami ingin tata," kata Hadar.

Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, I Gusti Putu Artha, sebelumnya mempertanyakan perubahan SK KPU DKI Jakarta Nomor 41/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2016 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam SK tersebut ditulis bahwa kampanye penajaman visi dan misi pada putaran kedua hanya diakukan dengan debat.

Putu mengatakan, perubahan SK yang dilakukan KPU seharusnya merujuk pada adanya perubahan aturan di atasnya. Namun, saat ini tidak ada perubahan aturan apa pun. Putu pun mempertanyakan perubahan tersebut.

"Ini kan tidak ada angin, tidak ada hujan, kemudian diubah. Keberatan saya di sana," kata Putu, Kamis kemarin.

Putu juga mempertanyakan mengapa KPU mengadakan kampanye penajaman visi misi yang lain selain bentuk debat yang tercantum dalam SK Nomor 41 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com