Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ahok-Djarot "Walk Out" Saat Pleno KPU DKI

Kompas.com - 06/03/2017, 23:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, membantah adanya miskomunikasi antara dirinya dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta saat dia dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, memilih "walk out" saat rapat pleno penetapan pasangan calon gubernur-wakil gubernur untuk Pilkada DKI putaran kedua, di Hotel Borobudur, Sabtu (4/3/2017) malam.

"Apa yang salah komunikasi? Justru saya bilang itu kebohongan," kata Ahok di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017).

Sebelumnya melalui keterangan tertulis, Kepala Bagian Hukum, Teknis, dan Hupmas KPU DKI Jakarta, Sahruni menyebut ada kesalahpahaman dan miskomunikasi antara KPU DKI dengan Ahok-Djarot serta tim kampanyenya.

Dari foto undangan yang dikirim kepada Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, KPU DKI mengundang kedua pasangan calon itu hadir pada pukul 19.30 WIB, sesuai jadwal dimulainya acara.

Surat undangan untuk kedua pasangan calon disampaikan melalui liaison officer (LO) masing-masing pasangan calon.

“KPU DKI Jakarta mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan miss communication karena KPU DKI Jakarta berusaha melakukan kontak dengan LO paslon namun tidak dapat dihubungi saat itu,” kata Sahruni.

Sebagai pihak yang ikut terdampak peristiwa tersebut, pasangan nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, angkat bicara. Ditemui di kawasan Jalan Kalimanggis, Bekasi, Senin (6/3/2017), keduanya menceritakan kejadian sesuai yang mereka amati.

Menurut Sandi, ia dan Anies datang ke lokasi acara sekitar pukul 19.15. Begitu tiba, mereka langsung dimintai wawancara oleh para wartawan yang menunggu di depan pintu ruang acara.

Pengamatan Kompas.com, Anies-Sandi mulai diwawancara sekitar pukul 19.20.

"Dan pas doorstop (wawancara) itu teman-teman (wartawan) pasti ada jam persisnya," ujar Anies.

Anies dan Sandi terpantau meladeni wawancara sampai sekitar pukul 19.30. Setelah itu, keduanya langsung masuk ke dalam ruangan.

Saat masuk ke dalam ruanangan itulah, Anies mengaku dirinya dan Sandi diarahkan oleh panitia untuk masuk ke dalam ruang tunggu VIP. Menurut Anies, pihaknya mengikuti saja arahan KPU yang disebutnya lebih berwenang senagai penyelenggara acara.

Dari mulai di ruang acara sampai akhirnya diarahkan masuk ke ruang tunggu VIP, Sandi mengaku tidak ada sama sekali melihat kehadiran Ahok maupun Djarot, termasuk di meja yang disediakan untuk keduanya.

Sandi menuturkan di dalam ruang tunggu disediakan beberapa meja, dua di antaranya diperuntukkan bagi dua pasangan calon.

"Kami udah duduk di situ dan kebetulan ada anggota kami yang sempat nanya. Justru meja yang disiapkan buat Pak Basuki enggak ditempati," kata Sandi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com