Rizal menambahkan, peralihan dukungan itu dilakukan karena dirinya melihat program Ahok-Djarot yang sudah diterapkan selama ini sangat bermanfaat bagi warga Jakarta. Oleh karena itu, dia ingin Ahok-Djarot memimpin Jakarta lagi untuk lima tahun ke depan.
Sementara itu, anggota FKPBM lainnya, Ismail, menambahkan, FKPBM merupakan salah satu relawan Agus-Sylvi yang terdaftar di KPU DKI Jakarta. Ia mengklaim FKPBM memiliki 180 posko yang tersebar di seluruh Jakarta.
"Gerakan kami militan dan tanpa pamrih. Kami memiliki basis di Jakarta Utara, kemarin suara Ahok-Djarot kalah di Cilincing, ke depan kami akan bergerilya 100 persen untuk memenangkan Ahok-Djarot di sana," kata dia.
Tidak otomatis dukung Anies-Sandiaga
Djarot senang bahwa pasangan Ahok-Djarot mulai menerima dukungan dari para pendukung Agus-Sylvi.
Menurut dia, hal itu mematahkan pendapat jika pendukung Agus-Sylvi secata otomatis mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Ada yang mengatakan bahwa secara otomatis pendukung Agus-Sylvi akan mendukung paslon nomor tiga. Enggak juga kan, masih banyak ya gitu ya," ujar Djarot.
Djarot mengatakan situasi politik sampai sekarang masih cair. Partai pendukung Agus-Sylvi pun belum ada yang mengumumkan dukungannya pada putaran kedua sehingga semua kemungkinan masih terbuka.
"Memang ini kan masih cair dan partai politik pendukung pasangan nomor satu itu juga masih cair," ujar Djarot.
(baca: Saat Djarot Ajarkan Relawan Agus-Sylvi Ucapkan Yel "Salam Dua Jari" )
Djarot mengatakan, relawan Ahok-Djarot maupun Agus-Sylvi sudah memiliki komunitas sendiri di lapangan. Dia mengatakan, ini menjadi tugas relawan Ahok-Djarot untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan relawan Agus-Sylvi yang lain.
Harapannya, akan semakin banyak pendukung Agus-Sylvi yang mendukung Ahok-Djarot.
"Ini tugas bagi organ-organ relawan," ujar Djarot.
Sebelumnya, Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menyatakan mayoritas pendukung Agus-Sylvi akan mendukung Anies-Sandi pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Survei dilakukan pada 27 Februari-3 Maret 2017 terhadap 440 responden dengan cara tatap muka. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling, dengan margin of error survei kurang lebih 4,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menjelaskan berdasarkan hasil survei responden yang menyatakan memilih Agus-Sylvi pada putaran pertama, sebanyak 63,3 persen di antaranya menyatakan akan memilih Anies-Sandi pada putaran kedua.
Adjie menuturkan, hanya 12,3 persen pemilih Agus-Sylvi yang mendukung Ahok-Djarot pada putaran kedua. Sementara itu, ada 24,4 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.