Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Suka dengan Pesan Said Aqil Usai Bertemu Anies-Sandi Kemarin

Kompas.com - 15/03/2017, 15:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat mengikuti kabar tentang pertemuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, pada Selasa (14/3/2017) kemarin.

Djarot mengatakan, ia suka dengan pesan-pesan yang disampaikan Said Aqil usai pertemuan itu.

"Silaturahim itu kan baik ya, tapi saya suka statement-nya Pak Said Aqil. Malam itu saya dengar, bagus," kata Djarot di Kebayoran Lama Selatan, Rabu (15/3/2017).

Djarot mengatakan, dia suka dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang mengajarkan Islam yang damai dan menyatu dengan kultur masyarakat. Djarot menyinggung semangat Islam Nusantara yang digelorakan NU. Menurut dia, semangat seperti ini harus tumbuh di Jakarta.

"Jadi sangat dekat sekali, sehingga kultur NU yang harus dikembangkan untuk menciptakan Jakarta yang damai. Jadi ini spiritnya," ujar Djarot.

Djarot menyinggung sentimen agama yang kuat dalam Pilkada DKI 2017. Dia mengaku prihatin bahwa banyak orang suka memaki orang lain karena persoalan agama.

"Itu bukan wajah Islam yang ada di Indonesia dan baru saya temui di Jakarta ini. Itu enggak ada waktu kami di Jawa Timur," ujar Djarot.

"Inilah yang sebetulnya kemarin, pesan secara implisit, yang disampaikan Kyai Said Aqil, bagus ya," kata Djarot.

Djarot menyampaikan hal itu usai blusukan di Pasar Kedip, Kebayoran Lama Selatan. Pada kesempatan itu, dia meminta kepada pendukung Ahok-Djarot untuk ikut menciptakan suasana sejuk dalam pilkada. Jika ada spanduk-spanduk provokatif, warga diminta tidak takut dan harus melapor ke aparat.

Djarot juga meminta pendukungnya tidak membalas perbuatan itu dengan perlakuan yang buruk.

"Contoh itu harus datang dari atas. Saya juga bertanggung jawab loh kalau Bapak dan Ibu melakukan hal yang buruk," ujar Djarot.

"Bukan pendukung Ahok-Djarot sejati kalau dia suka marah-marah dan suka menghina orang. Mari hadapi dengan sabar dan santun. Santun bukan hanya dalam bentuk kata-kata tapi juga dalam bentuk tindakan," kata Djarot.

Said Agil Siradj mengimbau agar tidak ada pihak yang memanfaatkan isu agama selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua 2017. Said Aqil menilai isu agama tidak seharusnya diseret ke dalam pusaran politik.

"Masalah politik jangan dicampuradukan dengan agama. Allah jangan diajak kampanye. Tuhan kok diajak kampanye," kata Said Aqil.

Dia mengatakan, daripada membawa isu agama, alangkah lebih baik jika isu yang disampaikan berkaitan dengan program yang berdampak terhadap masyarakat.

"Program kerja saja yang disampaikan. Program yang baik. Jangan bawa-bawa Tuhan," ujar Said Aqil.

Baca: Ketua Umum PBNU: Allah Jangan Diajak Kampanye

Kompas TV Pertarungan Suara Pilkada DKI Jakarta Putaran 2 (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com