JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, meminta agar para korban lift jatuh di Blok M Square tak buru-buru pulang dan dirawat sampai sembuh di rumah sakit.
Anies menyampaikan hal tersebut saat menjenguk para korban di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2017) malam.
Ia tiba di lokasi sekitar pukul 19.15 kemudian langsung menuju ruang instalasi gawat darurat.
Di sana, Anies bertemu dengan seorang korban bernama Hani Nurhasanah (17). Adapun Hani menjadi satu-satunya korban yang masih dirawat di IGD.
Saat bertemu, Anies sempat mencoba menanyakan kondisi Hani. Namun, karena kondisi Hani terlihat masih lemah, dokterlah yang banyak menyampaikan penjelasan mengenai kondisi terkini gadis tersebut.
(Baca juga: Kesaksian Hana, Pelajar yang Jadi Korban Lift Anjlok di Blok M Square )
Setelah sekitar lima menit, Anies naik ke lantai empat. Ada sembilan korban yang ditemuinya di sana.
Mereka mengalami cedera yang berbeda-beda, di antaranya cedera patah pada tulang kaki dan tangan.
Korban lainnya yang ditemui Anies adalah Ade Gunawan (25), warga Bogor yang bekerja di salah satu hotel yang ada di kawasan Blok M.
Ade merupakan salah satu orang yang ikut shalat Jumat di Masjid Nurul Iman yang ada di lantai tujuh mal tersebut.
Kepada Anies, Ade menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya. Setelah meninggalkan masjid, Ade melihat antrean orang yang ramai di depan pintu lift di lantai tujuh.
Ia kemudian berinisiatif untuk naik dari lantai enam. Setelah turun satu lantai dengan tangga, Ade sampai di depan pintu lift di lantai enam.
Tak lama menunggu, lift dari bawah pun naik. Karena tak terlalu banyak yang mengantre di lantai enam, Ade berhasil masuk ke dalam.
Dari lantai tersebut, kata Ade, kondisi lift sudah penuh. Namun, karena baru sampai lantai enam, lift tetap harus naik lebih dulu ke lantai tujuh.
Saat naik ke lantai tujuh dan pintu terbuka itulah, lanjut dia, ada beberapa orang yang memaksakan untuk tetap masuk.
Padahal, sirene peringatan sudah berbunyi. Namun, peringatan kelebihan muatan itu tak diindahkan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.