Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Panggilan Polisi atau Tidak, Sandi Mesti Sesuaikan dengan Jadwal Kampanye

Kompas.com - 20/03/2017, 12:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yupen Hadi, anggota tim kuasa hukum Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengaku sudah menerima surat pemanggilan Sandiaga oleh Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan penggelapan.

Yupen belum dapat memastikan apakah kliennya itu akan memenuhi panggilan polisi pada Selasa (21/3/2017) atau tidak. 

"Saya belum koordinasi dengan Mas Sandi seperti apa. Saya pun belum tahu dia sudah baca atau belum karena suratnya baru saya baca," kata Yupen ketika dihubungi, Senin (20/3/2017).

(Baca juga: Selasa, Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Sandiaga)

Yupen belum tahu apakah ia akan mendampingi Sandiaga dalam pemeriksaan itu atau tidak karena selama ini ia hanya mengadvokasi dalam hal pencalonan.

Ia juga mengatakan, jadwal kampanye dan kegiatan Sandiaga perlu disesuaikan jika harus memenuhi panggilan polisi.

"Beliau mesti menyesuaikan diri dengan program kampanye yang sudah disusun. Enggak mungkin tiba-tiba harus dibatalkan," ujarnya.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan Sandiaga Uno pada Selasa (21/2/2017) pukul 13.00.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Sandiaga diminta membawa dokumen-dokumen penjualan tanah tersebut maupun dokumen lainnya yang berkaitan.

Ia mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum ditentukan ada tidaknya unsur pidana. Sandiaga diminta menerangkan duduk perkara yang membuat ia dilaporkan.

"Klarifikasi saja," ujar Argo. Menurut Argo, dugaan penggelapan ini dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo selaku kuasa hukum dari korban, Djoni Hidayat.

Sebelumnya, Fransiska Kumalawati Susilo mengaku bahwa ia kuasa hukum Edward Soeryadjaya.

Mengenai detail kasus ini, Argo belum dapat menjelaskannya. Hanya saja, ia menyatakan bahwa lahan yang diperkarakan itu milik Djoni.

(Baca juga: Sandiaga Uno Dilaporkan ke Polisi oleh Edward Soeryadjaya)

Kompas TV Pagi tadi (17/3)  calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendatangi kantor polsek Metro Tanah Abang Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com