Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Asongan Dirangkul untuk Tertibkan Terminal Kampung Rambutan

Kompas.com - 20/03/2017, 14:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kebijakan ini juga menekan munculnya pedagang asongan asing dari luar atau yang tidak terdata di terminal.

"Jadi yang berjualan asongan, wajib memakai rompi itu. Kalau tidak, tidak boleh masuk," ujar Emiral.

Untuk mencegah rebutan lapak berdagang, kata Emiral, dia memberlakukan sistem zonasi.

Pedagang asongan yang mengenakan rompi biru berjualan di pul, rompi merah di pintu keluar, rompi hitam di bagian bus tujuan Jawa Barat, rompi coklat di bagian bus jalur Jawa, dan rompi hijau merupakan pedagang baru.

Jika kedapatan ada penjual asongan yang tidak mengenakan rompi, maka akan ditertibkan atau diminta meninggalkan terminal atau dagangannya terancam disita dan diserahkan ke kecamatan, sementara penjualnya bisa diserahkan ke Dinas Sosial.

Seorang pedagang asongan di terminal tersebut, Fernando, mengatakan dia mendukung kebijakan tersebut karena memudahkan pedagang dan membuat nyaman penumpang.

"Baguslah, biar enggak ada lagi yang berbuat yang bukan-bukan, maksa-maksa. Kami juga bantu nyapu setiap Jumat. Kalau lihat ada sampah juga kami ambilin biar bersih terminal," ujar Fernando.


Kerja Bakti

Selain itu, pengelola terminal juga mengadakan kerja bakti setiap hari Jumat. Emiral menuturkan, para pedagang dilibatkan dalam kerja bakti yang dilakukan mulai pukul 07.00-08.00 tersebut.

Tujuannya sesuai dengan isi pada surat pernyataan, yakni ikut menjaga kebersihan terminal. Emiral mengungkapkan kerja bakti bersama pedagang itu dilakukan untuk membersihkan terminal dari sampah, menyapu, mengangkut dan membakar sampah, membersihkan genangan air, dan menertibkan kandang hewan yang ada di pinggiran terminal.

Kini petugas kebersihan terminal Kampung Rambutan terbantu mengawasi kebersihan terminal seluas 14 hektare tersebut.

"Petugas PHL kebersihan kami yang ada 21 orang jadi terbantu, selain menjaga kebersihan, mereka bisa juga ngurusin perawatan taman," ujar Emiral.

(baca: PKL di Terminal Kampung Rambutan Kompak Kerja Bakti Setiap Jumat)

Selain kerja bakti, ada juga pengajian bersama dengan para pedagang asongan yang digelar tiap Jumat malam dan dipimpin seorang ustaz. Emiral yakin, kegiatan rohani akan membantu mencegah para pedagang melakukan tindakan kriminal.

"Dengan pengajian bersama, mereka yang tadinya enggak kenal bisa jadi saling kenal," ujar Emiral.

Kompas TV Pemudik Padati Terminal Kampung Rambutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com