Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara agar Penumpang Transjakarta Gratis Naik Angkot KWK

Kompas.com - 22/03/2017, 15:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Transportasi Jakarta dan operator angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) baru saja menandatangani nota kesepahaman pada Rabu (22/3/2017). Isinya kesepakatan bahwa angkot-angkot KWK akan jadi angkutan pengumpan bagi layanan bus Transjakarta.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan mekanisme yang berlaku dalam integrasi itu. Dia menyebut nantinya akan ada kartu khusus untuk pelanggan Transjakarta agar bisa naik angkot KWK gratis pada waktu-waktu tertentu.

Kartunya sendiri diberi nama Sahabat KWK. Dengan kartu ini, nantinya pelanggan Transjakarta hanya tinggal menunjukkan kepada sopir KWK agar mereka tidak lagi dikenakan biaya jika naik angkot pada pukul 05.00–09.00 WIB, dan pukul 16.00–20.00 WIB.

"Kartunya dilihatin ke sopir. Kalau penumpang tidak memiliki kartu, tetap dikenakan tarif seperti biasa," kata Budi.

Budi menargetkan Kartu Sahabat KWK sudah bisa didapatkan di seluruh halte-halte Transjakarta paling lambat 1 April 2017. Namun, dia belum dapat menyebutkan harga jual kartu tersebut.

Menurut Budi, Kartu Sahabat KWK tidak diisi saldo dan berbeda dengan kartu uang elektronik.

"Kartunya tidak ada saldo-saldoan," ujar Budi.

(baca: Transjakarta Tandatangani MoU dengan KWK di Kantor Golkar, Mengapa?)

Budi menyatakan sampai saat ini pihaknya dan KWK masih menginventarisasi rute-rute penerapan layanan angkot KWK gratis bagi pengguna Transjakarta. Saat ini, KWK diketahui melayani 78 trayek yang diperkuat 6.285 unit kendaraan.

Budi menargetkan untuk tahap awal, sudah akan ada 2.000 unit angkot KWK yang bisa menjadi layanan gratis untuk pengguna Transjakarta.

"Nanti tiap satu trayek kami booking semua," ucap Budi.

Integrasi bus Transjakarta dan angkot KWK merupakan salah satu upaya Transjakarta untuk meningkatkan pelayanan transportasi umum dengan sistem end to end yang terintegrasi dari first mile sampai dengan last mile.

Budi yakin cara ini dapat meningkatkan jumlah pengguna Transjakarta. Selain tentunya memperluas jangkauan dan aksesibilitas layanan.

"Kalau saya ke halte transjakarta bisa jalan kaki karena dari rumah jaraknya cuma 200 meter. Tapi kan banyak teman-teman kita yang harus menggunakan ojek, menggunakan KWK juga atau taksi lebih dulu. Nah di sinilah kelebuhan KWK yang bisa menjangkau sampai ke permukiman," kata Budi.

Kompas TV Jalur Transjakarta Masih Belum Steril
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com