Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Pemprov DKI Sudah Terbuka Sekali

Kompas.com - 29/03/2017, 18:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan sistem keterbukaan dalam tata kelola pemerintahannya.

Tjahjo mengatakan, adapun program keterbukaan Pemprov DKI seperti e-planning serta sejumlah sistem yang berbasis elektornik bahkan menjadi acuan daerah lain untuk melakukan hal yang sama.

Keterbukaan tata kelola, lanjut Tjahjo juga terjadi saat penyusunan perencanaan pembangunan yang saat ini sedang dibahas di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi DKI Jakarta.

"Terbuka sekali dan juga sudah menggunakan sistem elektronik semuanya, termasuk e-planinig. Perencanaan program pembangunan yang terencana di DKI ini akan menjadi contoh dan baromoter Indonesia," ujar Tjahjo usai membuka Musrenbang Pemprov DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

 

Baca: Pemprov DKI Bantah Pernyataan Anies soal Open Governance

Tjahjo menambahkan, adapun usulan dalam Muserenbang harus mengikutsertakan masyarakat dalam penyusunannya. Ini agar pembangunan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat menengah ke atas, tapi juga sampai ke masyarakat kalangan bawah.

"Banyak program-program strategis pusat yang ada di Jakarta. Makanya kalau detail tidak hanya kelompok menengah ke atas saja yang diperhatikan, termasuk UKM, pasar tradisional," ujar Tjahjo.

"Harus bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat di Jakarta," ujar Tjahjo.

Sebelumnya, pernyataan terlontar dari calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Pemprov DKI Jakarta yang menyebut Pemprov DKI masih belum menerapkan open governance (tata kelola pemerintahan yang terbuka).

 

Baca: Ingin Terapkan Open Government, Ini Penjelasan Anies

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai, Jakarta selama ini hanya menerapkan sistem good governance (tata kelola yang baik) yang dia sebut sebagai pendekatan lama.

Menurut Anies, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat belum memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di Jakarta.

Pernyataan Anies sempat dibantah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang menyebut bahwa Pemprov DKI sangat terbuka terkait data hingga masukan dari warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Megapolitan
Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Sempat Dilaporkan Menghilang, Pria di Cakung Ditemukan Tewas di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek 'Online'

Kaget Hendak Ditertibkan Dishub, Jukir Liar di Cengkareng Mengaku Ojek "Online"

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Kawasan Tanjung Priok Macet Total, Pelabuhan Didesak Atasi Antrean Kontainer

Megapolitan
Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Jukir Liar di Minimarket Dilarang, Matsuri: Nanti Anak dan Istri Saya Makan Apa?

Megapolitan
Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Tak Langsung Ditindak, Jukir Liar yang Terjaring Razia Sudinhub Jakut Diminta Buat Surat Pernyataan

Megapolitan
Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Sudah 2 Hari Macet Total di Tanjung Priok, Kapal dan Antrean Kontainer Diduga Jadi Biang Kerok

Megapolitan
Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Kadishub DKI Bakal Menindak Pengendara Motor yang Melintasi Trotoar di Matraman

Megapolitan
Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Kadishub DKI: Jukir Liar Bisa Dipenjara dan Didenda hingga Rp 20 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com